Page 158 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 158

PENDIDIKAN  TINGGI JARAK JAUH



       Hasil  penelitian  tersebut  menunjukkan  bahwa  mahasiswa
       Universitas Terbuka (UT)  belum  siap  mengubah cara  belajar dari
       modus  tatap  muka  ke  modus  jarak  jauh,  sehingga  kapasitas
       belajar mandiri  mereka masih  di  bawah  kriteria standar (Kadarko,
       2000).  Agak  berbeda  dengan  hasil  penelitian  ini,  Puspitasari  &
       Islam  (2003)  menemukan  bahwa  mahasiswa  UT  umumnya
       mempunyai  potensi  untuk  belajar secara  mandiri,  namun  mereka
       kurang siap bertanggung jawab secara penuh dalam menentukan
       kebutuhan  belajar  serta  merencanakan,  melaksanakan,  dan
       mengevaluasi  proses  dan  hasil  belajarnya.  Akhirnya,  Sugilar
       (2000)  menemukan  bahwa  "partisipasi  dalam  pendidikan  jarak
       jauh,  yang  dinilai  oleh  mahasiswa memiliki kendali  pembelajaran
       yang  tinggi,  berhubungan  secara  positif dengan  kesiapan  belajar
       mandiri  mahasiswa  tersebut".  lni  berarti,  makin  tinggi  partisipasi
       mahasiswa  dalam  pembelajaran  PTJJ,  makin  tinggi  kendali
       mahasiswa  atas  pembelajaran  yang  sedang  dijalaninya,  dan
       dengan sendirinya kesiapannya untuk belajar mandiri makin tinggi
       pula.  Tentu  masih  banyak  faktor  lain  yang  menentukan  kadar
       kemandirian  peserta  didik.  Keterampilan  belajar  (learning  skills),
       yang  merupakan modal dalam belajar mandiri,  sikap dan  persepsi
       mahasiswa  terhadap  belajar  yang  terkait  dengan  pendekatan
       be/ajar,  sebagaimana yang  diungkapkan oleh  Light & Cox (2001 ),
       serta  berbagai  kondisi  eksternal  ikut  berpengaruh  terhadap
       kesiapan peserta didik untuk belajar mandiri.
              Dalam  praktek pembelajaran PT JJ,  para  pengelola sering
       mempunyai  persepsi  atau  asumsi  yang  keliru  tentang  kesiapan
       mahasiswa  belajar  mandiri.  Mahasiswa  yang  mengikuti  PT  JJ
       dianggap  sudah  siap  belajar  mandiri,  padahal  kenyataannya
       asumsi  tersebut  tidak  sepenuhnya  benar.  Karena  asumsi  yang
       kurang  tepat  tersebut,   layanan  belajar  yang  disiapkan  juga
       kurang  optimal  sehingga   berbagai  masalah  pembelajaran
       bermunculan.  Keterlambatan  melakukan  registrasi,  mendapatkan



                                                                147
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163