Page 153 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 153

Wardani,  Proses Pembelajaran dalam  ....



         siswa atau dari dosen ke mahasiswa.  Dalam pembelajaran seperti
         ini,  guru/dosen  memegang  kendali  belajar  sehingga  apa  yang
         disampaikan  lebih  banyak  bersifat  informasi  atau  perintah
         daripada  berupa  fasilitasi  yang  memungkinkan  siswa/mahasiswa
         berprakarsa  dalam  menghayati  proses  belajar.  Namun,  dengan
         terjadinya  perubahan  mendasar  dalam  paradigma  pendidikan,
         dari  berpusat  pada  guru  menjadi  berpusat  pada  siswa,
         sebagaimana  yang  terungkap  dalam  paradigma  baru  pendidikan
         tinggi  (Brodjonegoro,  1999),  kualitas  dan  kuantitas  fasilitasi  yang
         memungkinkan     keterlibatan   optimal   peserta   didik  dalam
         pembelajaran  menjadi  satu  keharusan.  Selama  ini  guru/dosen
         lebih   dikenal   sebagai   pemberi   informasi.   Maka   dalam
         pembelajaran  yang  memang  berfokus  pada  siswa,  guru/dosen
         lebih  banyak  berperan  sebagai  fasilitator  yang  bertugas
         menciptakan  kondisi  yang  memungkinkan  peserta  didik  belajar,
         baik  dengan  kehadirannya,   maupun  tanpa  kehadirannya.
         Paradigma  baru  ini  memberi  angin  segar  dan  peluang  yang
         sangat  besar  kepada  keberlangsungan  Pendidikan  Tinggi  Jarak
         Jauh (PT JJ).
                 Salah  satu ciri  PT JJ adalah  keterpisahan antara pendidik
         dan  peserta  didik.  Keterpisahan  tersebut  membawa  implikasi
         yang  sangat  besar  terhadap  proses  pembelajaran  yang  dihayati
         oleh  peserta  didik  PT  JJ.  Jika  dalam  Pendidikan  Tinggi  Tatap
         Muka  (PTTM)  sebagian  besar  porsi  pembelajaran  berlangsung
         dengan  modus  tatap  muka,  maka  dalam  PT JJ  sebagian  besar
         pembelajaran  berlangsung  secara  jarak  jauh.  Porsi  tatap  muka
         sangat minimal,  lebih-lebih  dengan  kemajuan  teknologi  informasi,
         tatap  muka  tampaknya  menjadi  alternatif terakhir.  Dalam  kondisi
         yang seperti ini,  fasilitasi yang disediakan oleh para pendidik PT JJ
         memegang  peranan  yang  sangat  penting.  Kualitas  dan  kuantitas
         fasilitasi  harus  mampu  membuat  peserta  didik  berinteraksi
         dengan    berbagai   sumber    belajar.   Dengan   demikian,



         142
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158