Page 57 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 57

18     Fakultas Sains dan Teknologi
                   Universitas Terbuka (2023)


                 5.    Penerapan dalam Mekanika Kuantum
                       Mekanika  kuantum  merupakan  cabang  ilmu  fisika  yang
                 menjelaskan perilaku materi serta interaksinya dengan energi
                 pada skala atom dan partikel subatom. Karena teori mekanika
                 Newton  klasik  tidak  dapat  menjelaskan  fenomena  mekanik  pada
                 skala atomik dan subatomik, teori mekanika kuantum muncul
                 untuk menggantikan konsep deterministik klasik dengan konsep
                 indeterministik. Mekanika kuantum digunakan untuk menyusun
                 kerangka  acuan  matematika  untuk  fisika  atom,  fisika  molekular,
                 kimia  komputasi,  kimia  kuantum,  fisika  partikel,  dan  fisika  nuklir.
                 Sejarah mekanika kuantum berkembang dari penyelesaian Max
                 Planck tahun 1900 pada masalah radiasi benda-hitam dan artikel
                 Albert  Einstein  tahun  1905  yang  menawarkan  teori  berbasis-
                 kuantum untuk menjelaskan efek fotolistrik. Teori kuantum telah
                 lama dikaji secara mendalam pada pertengahan tahun 1920-an.
                 Teori  ini  dinyatakan  dalam  berbagai  rumus  matematika,  salah
                 satunya adalah sebuah fungsi matematika yang disebut fungsi
                 gelombang. Fungsi ini memberikan informasi mengenai amplitudo
                 probabilitas dari posisi, momentum, dan properti fisik lainnya dari
                 sebuah partikel.
                       Untuk menjelaskan ide dan konsep dasar mekanika kuantum,
                 dimisalkan sebuah partikel  tunggal yang dibatasi untuk satu
                 dimensi (yaitu,  ℝ). Dalam mekanika klasik, keadaan sistem pada
                 suatu saat dijelaskan dengan menentukan posisi dan kecepatan
                 partikel. Oleh karena itu, dalam mekanika klasik, keadaan sesaat
                 dari  sistem  dideskripsikan  dalam  bentuk  pasangan  bilangan.
                 Dalam mekanika kuantum, keadaan sesaat dideskripsikan dengan
                 fungsi  φ dengan mengasumsikan  φ adalah anggota dari ruang
                 Hilbert  L 2 (−∞ ,)∞ . Kemudian, dalam mekanika kuantum, persamaan
                 gelombang digunakan untuk memprediksi secara statistik besaran
                 sistem yang diukur, sedangkan dalam mekanika klasik, persamaan
                 gerak digunakan untuk mengetahui secara tepat posisi dan
                 momentum setiap partikel.
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62