Page 58 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 58
Trends in Science and Technology 19
for Sustainable Living
Selanjutnya, pada akhir tahun 1924, teori mekanika kuantum
modern dibuat oleh Erwin Schrodinger dan Werner Heisenberg.
Schrodinger membangun konsep mekanika gelombang dan
Heisenberg membangun konsep matriks untuk mekanika.
Schrodinger sudah membuktikan bahwa dua konsep tersebut
ekuivalen secara ilmu fisika karena keduanya menghasilkan
kemungkinan yang sama pada observabel A untuk keadaan (state)
ϕ.
Keadaan kuantum adalah kondisi dengan sistem fisik ada,
biasanya dijelaskan dengan fungsi gelombang atau sekumpulan
bilangan kuantum (Anonim, 2023). Suparmi (2011) menjelaskan
bahwa perilaku dari partikel dapat direpresentasikan dalam bentuk
fungsi gelombang yang diperoleh dari penyelesaian persamaan
Schrodinger. Hal Ini berbeda dengan fungsi gelombang pada
mekanika klasik seperti gelombang bunyi, air, atau panas. Fungsi
gelombang pada keadaan kuantum tidak bisa didefinisikan fisiknya
secara langsung sehingga fungsi tersebut dikaitkan dengan
peluang yang digunakan untuk menemukan sebuat partikel pada
waktu dan posisi tertentu. Misalkan ψ, fungsi gelombang dari posisi x
dan waktu t, menyatakan sebuah keadaan kuantum, maka
ψ ( , ) ( , )xt ψ xt = ψ ( , )xt 2
Partikel harus berada pada lokasi tertentu pada daerah
R untuk setiap waktu t, sehingga ada peluang untuk menemukan
partikel di suatu tempat pada setiap waktu. Fungsi gelombang
harus dinormalisasi karena t harus bernilai 1. Jumlah peluang di
seluruh tempat R pada setiap waktu t harus bernilai 1 sehingga
∫ ψ ( , )xt 2 = 1
R
Posisi x dari sebuah partikel merupakan nilai yang dapat
diamati sehingga merupakan sebuah observabel. Ekspektasi
diberikan oleh