Page 229 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 229
190 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Terbuka (2023)
Apocynaceae, Loganiaceae, dan Gentianaceae, kopi robusta
termasuk dalam famili Rubiaceae (kopi-kopian). Famili Rubiaceae
memiliki anggota sekitar 9.000 spesies yang termasuk dalam 550
genus (Judd et al., 2002).
2. Character State, Habitat, dan Sebaran Kopi Robusta
Kopi robusta (Coffea robusta) merupakan satu dari empat
spesies (Coffea arabica, C. robusta, C. liberica, dan C. excelsa)
dalam kelas Dicotyledoneae yang banyak ditanam di berbagai
perkebunan di Indonesia. Secara spesifik berdasarkan kesamaan
ciri-ciri morfologinya, kopi robusta dimasukkan dalam ordo
Rubiales, famili Rubiaceae, dan subfamili Rubioideae (Coffeoideae)
(Keng, 1978). Kopi robusta memiliki bentuk perakaran tunggang
yang disertai dengan tumbuhnya akar-akar halus atau serabut di
kanan-kirinya. Akar tersebut tumbuh ke bawah sampai mencapai
ke dalaman sekitar 30-45 cm (Panggabean, 2011; Subandi, 2011).
Pada umumnya, kopi robusta memiliki batang berkayu dengan
arah pertumbuhan tegak ke atas, tinggi mencapai 2-4 meter,
dilengkapi dengan cabang dan ranting berwarna sedikit putih
keabu-abuan. Daun kopi robusta memiliki panjang 20-30 cm, lebar
10-16 cm, tumbuh di cabang dan ranting dengan posisi duduk daun
berselang-seling berhadapan, permukaan helaian daun berlekuk-
lekuk dan sangat mengkilat, berbentuk oval, ujung meruncing,
pangkal daun membulat, panjang tangkai daun 1 cm, daun dewasa
berwarna hijau tua sedangkan daun muda cenderung berwarna
perunggu (Keng, 1978; van Steenis et al., 1975). Kelenturan helaian
daun kopi robusta dapat digunakan sebagai salah satu indikator
untuk pengaturan naungannya (Subandi, 2011). Kopi robusta
memiliki bunga majemuk berbentuk anak payung, berwarna putih,
mengeluarkan aroma harum, benang sari berlekatan, tangkai putik
menjulang jauh di luar tabung. Buah disebut batu merah berbentuk
bulat telur, kebanyakan berbiji dua (van Steenis et al., 1975).
Biasanya tanaman kopi robusta banyak dijumpai di
daerah-daerah perkebunan yang memiliki ketinggian 300-800
m dpl (di atas permukaan laut), curah hujan 1.500-3.000 mm/