Page 234 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 234

Trends in Science and Technology   195
                                                   for Sustainable Living


                lebih baik dibandingkan daun teh. Daun kopi robusta diketahui
                memiliki aktivitas antioksidan yang sangat tinggi karena mampu
                menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas dan
                molekul reaktif yang dapat mengganggu sel (Pristiana et al., 2017;
                Saewan & Jimtaisong, 2015). Menurut Syarif, Muhajir, Ahmad, &
                Malik (2015), radikal bebas merupakan suatu atom yang memiliki
                elektron  tidak  berpasangan  (elektron  bebas),  yang  merupakan
                hasil pemisahan homolitik suatu ikatan kovalen dalam suatu
                molekul. Secara umum radikal bebas mempunyai ciri adanya
                reaktivitas yang tinggi berkaitan dengan kecenderungan struktur
                elektron sebagai suatu ikatan (Pine, 1988).  Radikal bebas terbentuk
                di dalam tubuh karena  berbagai macam  faktor (Winarsi,  2007).
                Radikal bebas merupakan penyebab penuaan dini dan berbagai
                masalah  kesehatan  (Mackiewicz  &  Rimkevicius,  2008).  Radikal
                bebas terbentuk di dalam tubuh kita secara terus menerus, baik
                melalui  proses  metabolisme  sel  normal,    inflamasi,  malnutrisi,
                maupun pengaruh luar seperti polusi, asap rokok, radiasi ultraviolet
                di lingkungan (Wijaya, 1996; Syarif  et al., 2015). Efek reaktivitas
                senyawa radikal bebas antara lain dapat menimbulkan kerusakan
                jaringan, penyakit autoimun, penyakit degeneratif, jantung koroner,
                diabetes, penyakit hati,  dan kanker (Suena & Antari, 2020). Padahal
                secara alami, di dalam tubuh manusia telah terbentuk antioksidan
                yang mampu menangkal radikal bebas, tetapi karena pola makan
                yang kurang sehat dan tidak benar serta usia yang semakin
                bertambah, maka produksi antioksidan dalam tubuh menjadi
                berkurang sehingga diperlukan tambahan antioksidan dari luar
                (Kumalaningsih, 2006).
                     Selain itu, di dalam daun kopi juga  terkandung  senyawa
                fitokimia  seperti  alkaloid,  flavonoid,  terpen,  tanin,  xanthone,
                asam  fenolik,  fitosterol,  asam  amino,  dan  karotenoid.  Hasil  riset
                menyebutkan  bahwa  flavonoid  memiliki  peran  penting  sebagai
                agen terapi (Ullah et al., 2020). Di beberapa tempat, seringkali daun
                kopi juga digunakan sebagai pengganti biji kopi, umumnya diminum
                dengan seduhan air panas dan rasanya tidak berbeda jauh dengan
                yang berbahan biji kopi. Hal ini dapat terjadi karena pada daun kopi
                mengandung 25% hingga 46%  total  fenol dan asam  klorogenat
   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239