Page 94 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 94
Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi
Baris-3. //niat baik harus dijaga//. Baris
pantun ini (isi) terdiri atas empat morfem bebas,
yakni//niat/baik/harus/jaga//. Morfem ini bisa
berdiri sendiri dan bermakna, dan satu morfem
terikat yaitu /di/, tidak bisa berdiri sendiri dan
tidak punya makna.
Kata merupakan suatu unit dalam bahasa
yang memiliki stabilitas intern dan mobilitas
personal yang berarti memiliki komposisi
tertentu (entah fonologis entah morfologis) dan
secara relatif memiliki distribusi yang bebas.
Baris ke-4. //tutur kata agar berharga//.
Baris pantun ini (isi) juga terdiri atas empat
morfem bebas dan bermakna, yaitu/tutur/kata/
agar/harga//, dan satu morfem terikat tidak
bermakna, yaitu//ber//. Pantun “Hati” terdiri atas
dua sampiran dan dua isi yang membangun dan
menciptakan makna yang kompak.
b. Baris Kedua Empat Baris
Baris ke-1. //Lain dulang lain kaki//. Baris
pantun ini (sampiran) terdiri atas empat morfem
bebas dan bermakna karena bisa berdiri sendiri,
yakni (// lain/dulang/lain/kaki//. Kemudian baris
ke-2, //lain orang lain hati//. Baris pantun ini
pula (sampiran) berisi empat mofem bebas dan
bermakna karena bisa berdiri sendiri, yakni,(//
lain/orang/lain/hati//) sama dengan baris ke-1,
yakni empat morfem bebas dan bermakna. Baris
ke-3,//beda sifat lebih hakiki//. Baris ke-3 ini juga
terdiri atas empat morfem bebas dan bermakna,
yakni, // beda/sifa/lebih/hakiki//. Seterusnya,
baris ke-4, // semuanya terbawa mati//. Baris
ke-4 bait kedua ini (isi) terdiri atas tiga morfem
bebas bermakna, yaitu//semua/bawa/mati//,
dan morfem terikat tidak bermakna, yaikni //
nya/ter//. Seterusnya dapat dilihat morfem-
morfem yang masuk proses morfofonemik,
83