Page 93 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 93

Bagian 04


                   2.      Analisis Pantun “Hati”
                                Pantun “ Hati” terdiri atas delapan larik, dua
                           bait, satu bait memiliki sampiran dan iisi, dengan
                           rima: bb-aa  atau  aa-aa. Larik-larik  pantun  “Hati”,
                           yakni://  Orang  berdendang  di  pentasnya/orang
                           berada di hatinya/ niat baik harus dijaga/tutur kata
                           agar berharga// Lain dulang lain kaki/lain orang
                           lain hati/beda sifat lebih hakiki/semuanya terbawa
                           mati//.  Bagaimana pemanfaatan sisi morfologi
                           dan sisi semantik dalam bingkai  morfem,dan,
                           morfofonemik,  dan  sisi  semantik dalam bingkai
                           dengan  makna kata, lokusi, ilokusi,  dan  perlokusi
                           dalam pantun “Hati” Tri Astoto Kodarie.

                           2.1 Morfologi dalam pantun  “Hati”
                                Morfologi  secara  harafiah  disebut  studi
                           tentang  bentuk.  Istilah  bentuk  terkait dengan
                           morfem. Kemudian ada morfem bebas dan terikat.
                           Morfem  bebas  adalah  morfem  yang  dapat  berdiri
                           sendiri, sedangan yang  melekat pada bentuk  lain
                           adalah morfem terikat. Bagaimana proses untaian
                           baris-baris atau larik-larik pantun  “Hati” dibentuk
                           melalui proses morfem bebas dan morfem terikat,
                           dapat dibaca uraian berikut.
                          a.  Baris Kesatu Empat Baris
                                   Baris  ke-1.  //Orang   berdendang    di
                             pentasnya//. Baris pantun ini (sampiran)  terdiri
                             atas 3 morfem bebas (/orang/dendang/pentas/)
                             dan 3 morfem terikat(/ber/di/nya/). Ketiga
                             morfem bebas dapat berdiri sendiri dan punya
                             makna, sedangkan  ketiga morfem terikat tidak
                             bisa berdiri sendiri dan tidak punya makna.
                                   Bari ke-2.  //orang berada di hatinya//.
                             Baris  pantun  ini  (sampiran)  terdiri  atas tiga
                             morfem bebas  (/orang/ada/hati/) bisa  berdiri
                             sendiri dan bermakna, serta tiga morfem terikat
                             (/ber/di/nya/) tidak bisa berdiri sendiri dan tidak
                             bermakna.


            82
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98