Page 92 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 92

Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi


                           digunakan  sebagai  metode untuk  menafsirkan
                           teks kitab suci tetapi berkembang sebagai metode
                           penafsiran teks dalam arti yang luas seperti: tanda,
                           simbol, ritual keagamaan, karya seni, sastra, sejarah,
                           psikologi, antropologi dan lain-lain. Dengan demikian,
                           hermeneutik dapat digunakan untuk menganalisis
                           tentang segala sesuatu yang mengandung  makna
                           equivocal dan bukan  menjelaskan makna simbol
                           univocal  (simbol  logika  dan  matematika) dimana
                           satu simbol hanya memiliki satu makna yang jelas.
                           Analisis hermeneutika dalam aspek morfologi
                           menjadi  penting  diketahui  atau  dipahami  oleh
                           kalangan  pembaca  bahwa  pantun  dibentuk  oleh
                           kebahasaan salah satunya adalah morfologi dalam
                           pantun “Hati”. Demikian halnya semantik, menjadi
                           penting  diketahui  atau  dipahami  karena dengan
                           pengetahuan  semantik  akan  memudahkan  dalam
                           memilih dan  menggunakan  kata dengan  makna
                           yang tepat dalam menyampaikan informasi kepada
                           masyarakat  umum seperti larik-larik dalam bait
                           pantun “Hati”.
                                Kajian  hermeneutika  lebih  fokus  dalam
                           pembahasan bidang  morfologis  dan semantik
                           pantun “ Hati”, karya Tri Astoto Kadarie, kelahiran
                           Jakarta, 29  Maret 1961.  Kini  dia  tinggal  di  Kota
                           Parepare Sulawesi Selatan. Pantun “Hati” bersumber
                           dari Sekumpulan Pantun Aku, Kau, dan Rembulan”.
                           Diterbitkan de la macca. Tri Astoto Kodarie (Penyair)
                           adalah penulis  budaya dan sastra  yang sangat
                           produktif. Buku dan antologi yang dihasilkan sekitar
                           22 buah. Saat ini Tri Astoto Kodarie masih tetap eksis
                           menulis  dan  kegiatan  sosial  lainnya  meski masih
                           sebagai guru salah satu SMPN di Kota Parepare
                           Sulawesi Selatan.










                                                                         81
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97