Page 24 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 24

Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi


                    tentang alat sintaksis, misalnya kata, frase, klausa, dan
                    kalimat. Adapun uraian alat sistaksis sebagai berikut.

                       1.  Kata

                                Keraf G. (2008:  21)  kata adalah suatu unit
                           dalam bahasa yang mempunyai keseimbangan
                           intern dan kerja personal yang berarti mempunyai
                           aturan  spesifik  (fonologis  atau  morfologis)  dan
                           secara nisbi  mempunyai  desiminasi  tak terbatas.
                           Setiap  kata menyibakkan  sebuah  inspirasi  atau
                           sebuah  pendapat.  Tutur adalah alat aliran
                           pandangan  yang  akan  diinformasikan    kepada
                           orang lain.Tuturan semisal “busana” yang dipakai
                           daya pikir  kita. Setiap tutur mempunyai spirit dan
                           setiap komunitas kekerabatan harus mempunyai
                           antusiasme guna dinamika orang lain dari tuturan
                           yang digunakannya. Parera J.D. (2007:4) kata dapat
                           merupakan  satu  kesatuan  penuh  dan  komplet
                           dalam  ujar  sebuah  Bahasa,  kecuali  partikel.  Kata
                           mendapatkan tempat yang penting dalam analisis
                           bahasa. Dan kata adalah satu kesatuan sintaksis
                           dalam tutur atau kalimat.
                       2.  Frasa

                                Kamil R.A.G. (1982)  Frasa  adalah kumpulan
                           kata yang memberikan suatu pengertian/ide.  Jadi
                           suatu unit memberikan suatu ide. Nabab D. (2008:
                           83) frasa adalah kelompok kata yang tidak melebihi
                           batas fungsi. Artinya, frasa tidak menduduki fungsi
                           subjek, predikat, objek, keterangan (SPOK).  Frasa
                           dapat  diperluas dari  sebuah  kata. Sebuah  frasa
                           dengan  perluasannya tidak menimbulkan  jabatan
                           lain sehingga tidak melibihi batas fungsi  semula.
                           Kridalaksana (2008:  66) dalam Jonter Pandapotan
                           Sitorus (2019: 158) klausa adalah gabungan dua kata
                           atau lebih yang sifatnya tidak prediktif. Gabungan
                           tersebut dapat rapat dan renggang.




                                                                         13
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29