Page 25 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 25
Bagian 01
Misalnya:
sedang makan/dari Makassar/karya sastra/karya
puisi itu padat.
Selanjutnya disebutkan jenis frasa, yakni frasa
eksosentris dan frasa eksosentris. Frasa eksosentris
adalah frasa yang semua ataupun salah satu
unsurnya tidak dapat menggantikan frasa itu secara
keseluruhan. Frasa ini pada umumnya dihalului kata
depan. Jenis frasa eksosentris, yaitu frasa kerja, sifat,
benda, kata ganti, keterangan, bilangan, dan kata
Tanya, sedangkan frasa endosentris adalah frasa
yang unsur pembentukannya dapat menggantikan
kedudukan frasa secara keseluruhan. Misalnya:
Mereka menempati kantor baru/ (Nabab D. (2008:
84)).
3. Klausa
Klausa merupakan bagian dari kalimat.
Klausa memiliki unsur subjek+predikat tetapi tidak
mengandung intonasi, jeda, tempo, dan nada
(Nabab D. (2008: 87). Klausa tidak memiliki intonasi,
dalam ragam bahasa tutlis, klausa tidak didahului
dengan huruf besarl dan tidak ditutup oleh titik,
tanda tanya, dan tanda seruh (Sugono D., 2019: 57).
Misalnya dalam contoh:
/supaya dapat berpikir dengan tenang/
untuk mendapatkan ide//
4. Kalimat
Alwi H. dkk (2003: 39) kalimat mempunyai
unsur subjek (S) dan predikat (P) serta intonasi atau
tanda baca. Misalnya:
/Ani baru membeli laptop//
Jika kalimat tersebut tidak dibubuhi tanta titik,
maka kedudukannya berstatus klausa dan apabila
14