Page 17 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 17
Bagian 01
G. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi
1. Unsur Intrinsik Puisi
1.1 Diksi
Penciptaan puisi oleh penyair tidak terlepas
dengan pilihan kata karena dengan diksi segala pesan
dapat dikomunikasi dengan tepat kepada pembacanya.
Diksi dalam karya sastra puisi digunakan dalam bentuk
kata yang tidak nyata sehingga diperlukan penaksiran
atau interpretasi kembali guna memudahkan
pemahaman pembaca.
Diksi berpijak pada pilihan linguistik penulis
dimaksudkan lebih efektif mengutarakan pikiran, daya
bayang, dan penceritaaan sebuah karya sastra. Dalam
rujukan pustaka, kata yang dipakai oleh pengarang
dapat menolong efektivitas suara dan gaya yang
berbeda (MasterClass, 2019). Laman:https://www.
masterclass.com//what-is-diction-learn-8different-
types-of-diction-in-writing-with-example.
Diksi merujuk kepada pendayagunaan kata, yaitu
kebenaran seleksi kata untuk menyingkapkan buah
pikiran,masalah atau bahan yang akan dimandatkan
dan harmonisasi dalam memanfaatkan kata (Gorys, K.
2008: 87). Seorang penyair dalam menciptakan karya
sastra puisi senantiasa mempertimbangkan ketepatan
dan kesesuian kata yang digunakannya. Diksi yang
digunakan dalam mengungkapkan gagasan yang
artistik dalam proses penciptaan puisi harus terpenuhi
dari aspek-aspek persyaratan penciptaan sebuah karya
sastra, misalnya silabel, majas, imajinasi, persamaan
bunyi, pengulangan bunyi, konsonan, dan irama.
Dengan demikian, peran diksi sangat penting dalam
proses penciptaan sebuah karya sastra puisi.
Selektivitas diksi dalam cipta puisi, memilah
dengan cermat denotasi dan konotasi, kata yang mirip
sinonimnya, kata yang mirip ejaannya, menghindari
ciptaan kata-kata sendiri, waspadai penggunaan
6