Page 15 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 15

Bagian 01


                    yang  baik  untuk  memulai sebuah  puisi.  dan  setiap  puisi,
                    apakah syair tradisional atau bebas, harus terasa  hidup
                    dan didasarkan pada bicaranya sebelum ia hidup dengan
                    cara  lain  (Hirshfield,  1998).  Puisi,  atau  mungkin  puisi  doa
                    akan menjadi deskripsi yang lebih baik, biasanya terdiri dari
                    urutan garis yang hanya terhubung secara longgar dan tidak
                    memiliki struktur pemersatu yang rumit atau tema naratif
                    (Orwin,  2001).  Di  dalam  struktur  ini,  puisi  bertindak  atas
                    bahasa, pikiran, dan perasaan penyair. Puisi menentukan
                    kombinasi  antara struktur-struktur  ini  di  mana kekuatan
                    bahasa dan perangkat sastra  terintegrasi untuk  menarik
                    emosi dan imajinasi (Waluyo, 1987).

                         Batasan-batasan  puisi  di  atas  dapat  digaris  bawahi
                    sebagai  konsepsi  keseluruhan  puisi  bergantung  pada
                    pengaruhnya  pada konstruksi  bunyi,  simbolisme, ritme
                    dan  sajak,  imajinasi,  pikiran  dan  perasaan,  struktur  fisik
                    dan batin yang terkonsentrasi, dan aspek emosional
                    dan intelektual seorang penyair. Puisi adalah dinamika
                    kehidupan yang direpresentasikan dengan rasa dan pikiran
                    melalui  keutamaan kata-kata yang  estetis. Dalam puisi
                    terdapat  peristiwa  kerinduan,  kegelisahan,  dan  bahasa
                    indah.




                E.  Jenis-jenis Puisi
                         Pada dasarnya jenis puisi terdiri atas tiga jenis, yaitu
                    puisi lama, baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama berisi
                    tentang  pantun,  gurindam, syair, dan mantra. Pantun
                    adalah bentuk  puisi terdiri atas empat baris bersajak ab-
                    ab.  Mantra  adalah  kata-kata  yang  dipercaya  masyarakat
                    untuk mendatangkan kekuatan magic. Mantra ini biasanya
                    digunakan  dalam  dinamika  acara tertentu  seperti  mantra
                    mengobatai gangguan  makhluk  halus. Gurindam terdiri
                    dari dua bait dan setiap bait terdiri atas dua baris  kalimat
                    dengan rima yang sama. Syair tersusun empat baris dengan
                    bunyi akhiran yang sema yang esensinya mengisahkan kisah
                    yang memuat pesan atau amanat yang ingin disampaikan
                    penyairnya. Esensi puisi  baru lebih  bebas daripada puisi

            4
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20