Page 16 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 16

Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi


                    lama baik dalam jumlah baris, suku  kata, maupun  rima.
                    Pada  puisi  baru  dapat  ditemukan  istilah  ballada,  himne,
                    ode, dan efigram. Ballada mengisahkan serita rakyat yang
                    haru yang disajikan dalam bentuk  nyanyian atau dialog.
                    Himne bermuara  kepada nyanyian  atau pujaan kepada
                    Tuhan  atau  dewa  yang  dianggap  keramat.  Sage  berisi
                    pujian kepada seseorang yang berjasa dengan nada yang
                    sungguh-sungguh.  Efigram  berorientasi  kepada  tuntunan
                    hidup yang berisi pengajaran, nasehat yang membawa arah
                    kebenaran yang dapat dijadikan pedoman kehidupan. Puisi
                    kontemporer, yaitu puisi  yang berusaha menyesuaikan
                    pemajuan  zaman  dengan  tidak  memerlukan    irama dan
                    gaya bahasa  yang terdapat dalam puisi lama dan puisi baru
                    (Pitaloka A. & Sundari A.,2020: 13).


                F.  Fungsi Puisi

                         Widijanto (2011: 119) menegaskan  puisi bersumber
                    dari ilham puitis yang berada pada tataran  selalu meletakkan
                    segala sesuatu pada pola keseimbangan integrasi diri pada
                    evolusi alam pada tingkat pemahaman, penghayatan,
                    dan  pengenalan  pribadi  dengan  alam semesta untuk
                    mencapai keselarasan semesta. Puisi dapat berfungsi untuk
                    mendatangkan keindahan yang memanfaatkan alam untuk
                    memposisikan manusia dalam pelaku utama kontemplasi
                    yang  pada  akhirnya  puisi  yang  baik  pasti  menyeritkan
                    kebenaran dan memperluas wawasan pembacanya.
                         Fungsi  puisi merujuk dalam fungsi   kehidupan
                    manusia yang tidak langsung digunakan dalam kehidupan
                    fisik , akan tetapi, puisi bukan fungsi praktis yang langsung
                    dapat  dipergunakan  dalam  kehidupan  fisik  atau  material
                    walaupun  puisi  sebagai  karya  sastra  yang  dapat  dijual.
                    Dalam   bentuk    komersialisasi  dapat   menghasilkan
                    keuntungan bagi penyairnya. Sri Khairan Lubis & Supriadi,
                    dan Rafika Rahmaini, 2020: 99).








                                                                          5
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21