Page 124 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 124

Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi


                           peristiwa  campur  kode    dalam  bentuk  penyisipan
                           kata bahasa Mangkasarak.

                       b.  Campur Kode dalam Bentuk Frase
                                Apabila penutur  menyisipkan frase dalam
                           unsur  bahasa  lain  .  Kridalaksana  H.  (2008)  frasa
                           adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya
                           tidak  predikatif;  gabungan  itu  dapat  rapat, dapat
                           renggang.  Hal  ini  senada  dengan  pendapat
                           Widjono (2007: 140) yang menyatakan fakta adalah
                           gabungan  dua kata atau lebih  yang bersifat   non
                           predikatif.  Campur kode dalam bentuk frase dalam
                           pembahasan berikut.
                                Tuturan  tulisan  mengalami campur kode
                           dalam bentuk frase dalam bahasa mangkasak “
                           sanna larrona,  mae ri  kalenna, mae ri  karaeng
                           allatala” yang artinya sangat marah, pada dirinya,
                           pada  Allah. iaminne  sareanna to nijanjia,  balle-
                           balle nagaseng nakana,  yang  artinya  ini  adalah
                           jawaban sebuah janji, semua kebohongan.


                       c.  Campur Kode dalam Bentuk Klausa

                                Campur kode berwujud klausa terjadi apabila
                           penutur menyisipkan unsurunsur dari bahasa lain
                           berupa penyisipan  klausa. Klausa adalah satuan
                           gramatikal berupa gabungan kata, sekurang-
                           kurangnya terdiri atas subjek dan predikat. Campur
                           Kode dalam Bentuk Klausa dapat dilihat dalam puisi
                           “Amma#2, misalnya “kutayangki ri lalang soknaku
                           (kutunggu  kau dalam mimpiku)  oammalek
                           kukioki  arenta  (ibu/nenek  kupanggil  namamu)
                           nona bodo nona li battu bantaeng (nona bodo).

                       d.  Fungsi Campur Kode

                                Berdasarkan    klarifikasi   cuplikan   01-08
                           ditemukan fungsi campur kode adalah: (1) sebagai
                           penyisip kata, frase, dan klausa,  (2) penghormatan
                           (3) menegarkan makna, (4) menjelaskan, (5)


                                                                        113
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129