Page 115 - Pendidikan IPS : Konstruktivistik da Transformatif
P. 115
NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA
Sungguhpun demikian, ada dua kontribusi penting pemikiran
106
Vygotsky yang bisa digunakan sebagai pijakan dalam rekonstruksi
struktur konten PIPS: (1) bahwa hakikat struktur isi kurikulum adalah
sosiokultural; diorganisasi dan diinformasikan secara social dan kultural;
(2) bahwa struktur isi kurikulum harus menjadi sebagai “alat-alat
psikologis” yang mampu memediasi dan menjembatani kemungkinan
bekerjanya “fungsi-fungsi psikologis” yang terdapat pada diri siswa.
Vygotsky (Kozulin, 1998) menegaskan, bahwa “alat-alat psikologis”
bersifat determinan terhadap bekerjanya “fungsi-fungsi psikologis”.
Artinya, fungsi-fungsi psikologis internal ada anak hanya bisa beroperasi
dengan baik manakala didukung oleh adanya alat-alat psikologis.
Pemikiran Vygotsky tersebut berkaitan erat dengan teorinya tentang
batas-batas kemampuan fungsi-fungsi internal psikologis anak, yang
dikenal sebagai “Zone Perkembangan Berdekatan (ZPB)” (the zone of
proximal development = ZPD), yaitu wilayah yang membedakan antara apa
yang dapat siswa lakukan sendiri melalui mekanisme-mekanisme atau
fungsi-fungsi psikologisnya, karena muatan dan fungsi-fungsi internal
siswa belum sepenuhnya terbentuk (Zone Perkembangan Potensial =
ZPP), dengan apa dapat siswa lakukan hanya dengan bantuan orang lain
yang lebih dewasa dan kompeten (Zone Perkembangan Aktual = ZPA).
Berpijak pada teori Vygotsky tersebut, maka prinsip yang dapat
dijadikan pegangan dalam rekonstruksi struktur konten PIPS adalah,
bahwa struktur konten PIPS harus berwatak sosiokultural, dan berfungsi
sebagai alat psikologis yang mampu menjembatani, memfasilitasi, atau
memediasi belajar siswa agar berkembang dari ZPP menuju ZPA.
Gambar 3: Rekonstruksi fungsi struktur konten PIPS sebagai mediasi belajar
siswa