Page 42 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 42

NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA
                       utu bersifat relatif dan sangat terkait erat dengan konteks.
            30
                  MOleh  karena  itu,  makna  ‘mutu’ dapat  berbeda  untuk  setiap
                  orang, tergantung sudut pandang, kepentingan, dan tolok ukur yang
                  digunakan. Mutu tidak berdiri sendiri dalam suatu ruang hampa dan
                  pengakuan  tingkat  mutu  selalu  dikaitkan  pada  unsur ‘perbandingan’
                  dengan suatu ‘kondisi’ yang dianggap ideal yang lazim disebut standar
                  atau tolok ukur. Oleh  karena itu, semua  pihak sepakat bahwa ada
                  ‘tingkat mutu’ yang secara relatif dapat diterima oleh semua pemangku
                  kepentingan yang memiliki tolok ukur yang setara.
                      Telah ada banyak inisiatif nasional, regional, dan internasional yang
                  dilakukan untuk merumuskan semacam standar atau tolok ukur dalam
                  rangka  QA  dalam  PJJ.  Inisiatif-inisiatif  tersebut  telah  menghasilkan
                  berbagai dokumen penjaminan mutu yang dapat digunakan, baik
                  sebagai pedoman, standar, maupun indikator mutu. Jung et al. (2011)
                  mengidentifikasi beberapa inisiatif tersebut dan menyebutkan di
                  antaranya ada guidelines of quality assurance of distance learning yang
                  dikembangkan oleh UK Quality Assurance Agency  (QAA),  quality
                  standards for distance education dari Norwegian Association for Distance
                  Education (NADE),  benchmarks for DE and e-learning dari Australasian
                  Council on Open, Distance and E-Learning (ACODE), quality criteria for
                  designing and delivering distance education dari National Association of
                  Distance and Open Education Organizations of South Africa, the African
                  higher  education  (including  DE)  quality  rating  mechanism dari African
                  Union Commission, quality manual for e-learning in higher dari European
                  Association of Distance Teaching Universities (EADTU), quality assurance
                  statements of best practice dari Asian Association of Open Universities
                  (AAOU), dan quality models in online and open education dari International
                  Council for Open and Distance Education (ICDE). Ubachs dan Henderikx
                  (2022) juga menyebutkan panduan manual  quality benchmarking
                  terbaru  yang dikembangkan  oleh EADTU  yang disebut  E-xcellence.
                  Meskipun pedoman/standar tersebut memiliki berbagai format dan
                  komponen, mereka mencakup beberapa area utama QA yang konsisten
                  dari waktu ke waktu. Berdasarkan penelitian ICDE, disebutkan bahwa
                  QA yang efektif dan meningkatkan mutu tampaknya adalah sistem QA
                  yang memiliki sifat sebagai berikut (Ossiannilsson, Williams, Camilleri, &
                  Brown, 2015).
                  •   Multifaset, misalnya sistem menggunakan beragam ukuran mutu,
                      dan mempertimbangkan strategi, kebijakan, infrastruktur, proses,
                      output,  dan  lainnya  untuk  sampai  pada  pandangan  holistik dan
                      menyeluruh tentang kualitas.
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47