Page 38 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 38

NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA
                  Kolaborasi dan kerja sama antarmahasiswa
            26
                      Seperti halnya dalam proses pembelajaran tatap muka, mahasiswa
                  harus diberi ruang dan dilatih untuk bekerja sama. Penelitian
                  menunjukkan bahwa  efektivitas  pembelajaran lebih  tinggi  ketika
                  mahasiswa diberi kesempatan dan latihan untuk saling berbagi dan
                  bekerja sama dalam belajar. Aktivitas ini meningkatkan kemampuan
                  bersosialisasi dan mengurangi suasana kompetisi negatif serta rasa
                  terisolasi mahasiswa. Suasana belajar yang kooperatif harus diciptakan,
                  bukan hanya melalui penugasan berkelompok, melainkan juga melalui
                  penciptaan  suasana yang menunjang  agar para mahasiswa saling
                  mengenal, berinteraksi, dan tolong-menolong satu sama lain. Dosen
                  dapat, misalnya, menciptakan hal-hal berikut:
                  •   kegiatan ice-breaking pada awal masa pembelajaran sehingga
                      seluruh mahasiswa dapat saling memperkenalkan diri dan saling
                      mengenal satu sama lain,
                  •   ruang atau forum konversasi dan diskusi (chats and discussion)
                      untuk mendorong mahasiswa saling menyapa dan berkomunikasi
                      di antara mereka,
                  •   sistem ‘sahabat’  (buddy system) sepasang-sepasang agar mereka
                      memiliki teman untuk saling menolong,
                  •   sesi tanya jawab secara daring, dan/atau
                  •    memberikan tugas berkelompok antara 2‒3 orang mahasiswa.


                  Suasana belajar aktif
                      Belajar pada hakikatnya merupakan proses yang aktif. Oleh
                  karena  itu,  sistem  dan  desain  pembelajaran  sebaiknya  berpusat
                  pada  mahasiswa,  sedangkan  dosen  lebih  bersifat  sebagai  fasilitator,
                  bukan  sumber  pengetahuan  satu-satunya  yang  mengajar  secara  satu
                  arah. Dosen sebaiknya berperan untuk memonitor, membantu, dan
                  memberikan bimbingan secara individual ketika mahasiswa memiliki
                  pertanyaan ataupun menghadapi masalah. Proses belajarnya itu sendiri
                  haruslah diinisiasi dan dilakukan secara aktif oleh mahasiswa. Kegiatan
                  yang dapat memfasilitasi terjadinya belajar aktif sebagai berikut:
                  •   memberikan pilihan beragam bagi mahasiswa untuk memilih
                      jenis dan format tugas ataupun topik proyek yang dapat dilakukan
                      untuk mencapai tujuan pembelajaran,
                  •   menghadirkan laman situs yang interaktif untuk digunakan
                      mahasiswa,
                  •   menyelenggarakan kegiatan debat secara daring,
                  •   membentuk grup belajar,
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43