Page 43 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 43
QUALITY ASSURANCE OF BLENDED & ONLINE LEARNING: STANDARDS AND IMPLEMENTATION
• Dinamis, misalnya fleksibilitas dibangun dalam sistem untuk 31
mengakomodasi perubahan cepat dalam teknologi serta norma
sosial. Karena alasan ini, mereka jarang merujuk pada langkah-
langkah teknologi tertentu dan lebih berkonsentrasi pada layanan
yang diberikan kepada pengguna melalui teknologi itu.
• Diarusutamakan, misalnya ketika semua alat kualitas yang
disurvei bertujuan untuk peningkatan kualitas tingkat tinggi, ini
dimaksudkan untuk menetes ke bawah di seluruh institusi dan
digunakan sebagai alat untuk praktik reflektif oleh masing-masing
anggota staf dalam pekerjaan sehari-hari mereka.
• Representatif, misalnya sistem kualitas berusaha menyeimbangkan
perspektif dan tuntutan berbagai pemangku kepentingan
yang berkepentingan, termasuk peserta didik, staf, perusahaan,
pemerintah, dan masyarakat pada umumnya.
• Multifungsi, misalnya sebagian besar sistem melayani tiga fungsi
menanamkan budaya kualitas dalam suatu institusi, menyediakan
peta jalan untuk perbaikan pada masa depan, serta berfungsi
sebagai label kualitas untuk perspektif luar (hlm. 10).
Ossiannilsson et al. (2015) juga menyebutkan bahwa berdasarkan
reviu lebih dari 40 model penjaminan mutu, tidak ada satu pun
framework yang sempurna. Semua memiliki kekurangan dalam aspek-
aspek tertentu.
Dari berbagai kerangka QA, ada beberapa yang memiliki cakupan
‘konteks wilayah’ yang luas dan bersifat transnasional. Salah satunya
adalah AAOU QA framework yang banyak dijadikan pedoman oleh para
penyelenggara PJJ di Asia, E-xcellence yang banyak digunakan oleh
para penyelenggara PJJ di Eropa, QA guidelines dari Commonwealth of
Learning (COL) yang dijadikan acuan oleh para penyelenggara PJJ di
negara-negara persemakmuran Inggris termasuk di Afrika, dan QA toolkit
yang dikembangkan oleh Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
untuk membantu negara-negara anggota APEC dalam meningkatkan
mutu PJJ-nya serta mendukung lalu lintas cross-border education yang
terjadi di antara negara-negara APEC. Bab ini akan mengupas aspek-
aspek QA yang ditekankan oleh keempat QA framework/standard/
guideline/toolkit tersebut sebagai bahan untuk melihat secara lebih
dalam aspek-aspek penyelenggaraan PJJ dan daring yang dianggap
penting.