Page 39 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 39

QUALITY ASSURANCE OF  BLENDED & ONLINE LEARNING: STANDARDS AND IMPLEMENTATION
          •   meminta mahasiswa untuk menghubungkan pelajaran dengan    27
              situasi riil pada kehidupan mereka, dan/atau
          •   membuat kegiatan pemecahan masalah/kasus secara berkelompok.

          Umpan balik yang cepat
              Mahasiswa perlu mendapatkan umpan balik tentang pencapaian
          belajarnya.  Pemberian  umpan  balik  sangat  penting  karena  dapat
          digunakan oleh mahasiswa sebagai indikator apakah mereka telah
          mencapai tujuan belajar secara menyeluruh atau belum. Dengan
          demikian, mereka dapat melakukan perencanaan kegiatan belajar
          selanjutnya. Dalam pembelajaran daring, mahasiswa memiliki harapan
          yang sangat tinggi. Mereka biasanya mengharapkan umpan balik yang
          cepat atau instan. Dalam pembelajaran daring, umpan balik dapat
          diberikan melalui sistem otomatis sehingga dapat bersifat instan
          ataupun surat elektronik atau messaging. Saat ini, banyak pembelajaran
          daring yang juga memanfaatkan aplikasi media sosial seperti facebook
          untuk memberikan umpan balik kepada mahasiswa. Tentu saja, apabila
          penyelenggaraan pembelajaran daringnya menggunakan perangkat
          lunak khusus seperti Learning Management System (LMS), sistem
          pemberikan umpan balik ini biasanya telah terintegrasi dalam kelas
          vitualnya.


          Tujuan pembelajaran yang ‘masuk akal’ dan dapat dicapai
              Sering kali, kita menaruh harapan terlalu tinggi pada pembelajaran
          daring sehingga merumuskan tujuan pembelajaran yang terlalu
          tinggi dan sulit dicapai oleh mayoritas mahasiswa. Akibatnya, banyak
          mahasiswa yang menjadi terdemotivasi dan gagal dalam menyelesaikan
          pembelajaran daringnya. Kita perlu merumuskan tujuan pembelajaran
          yang pas, yaitu yang cukup tinggi, sehingga memicu motivasi dan
          efektivitas  belajar,  tetapi tidak  terlalu  tinggi agar  tidak sulit  dicapai
          oleh mahasiswa. Oleh karena itu, ketika kita merumuskan tujuan
          pembelajaran, sebaiknya

          •   eksplisit  dan  terperinci  sehingga  ada  tahapan  pencapaian  yang
              mudah diraih,
          •   dituangkan dalam silabus yang cukup detail, termasuk tugas yang
              harus dikerjakan dan kompetensi yang diharapkan dicapai dalam
              setiap tahapannya, dan
          •   disertai contoh hasil belajar yang ideal kepada seluruh peserta
              dalam kelas.
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44