Page 118 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 118
NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA
106
Gambar 3.1
Proporsi Jumlah Kriteria Per Area Mutu
Selain itu, Gambar 3.1 juga menunjukkan bahwa AAOU adalah satu-
satunya kerangka QA yang mencakup area mutu pada aspek ‘penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat’ secara terpisah/eksplisit. Manual
E-xcellence sebenarnya juga banyak menyentuh aspek penelitian jika
kita lihat pada indikator-indikatornya (lihat Tabel 3.2), tetapi terintegrasi
dalam berbagai area mutu lainnya dan tidak tersendiri seperti pada
kerangka QA dari AAOU. Kerangka QA dari AAOU dikembangkan untuk
membantu penyelenggara PJJ di Asia yang pada umumnya didirikan
atau diinisiasi oleh pemerintah dalam rangka pemerataan kesempatan
belajar bagi masyarakat secara masif. Dengan demikian, dimensi
penyelenggaraan PJJ sebagai bentuk community services menjadi
relevan dan penting dalam penjaminan mutu penyelenggaraannya.
Jika dilihat dari aspek mutu terkait input, proses, dan output,
keempat framework di atas tampaknya sangat menekankan pada
aspek input dan proses serta tidak terlalu memperhatikan aspek output.
Komposisi penekanan input, proses, dan output pada SBP AAOU dan
titik fokus APEC tampak sangat mirip dengan proporsi penjaminan
mutu input dan proses sekitar 46‒48% dan 47% serta penjaminan mutu
output sekitar 4%. Namun, Gambar 3.2 memperlihatkan bahwa COL
sedikit lebih menekankan aspek input (54.05%), sedangkan E-xcellence
sebaliknya lebih menekankan aspek proses (50.83%). Untuk aspek output
seperti telah disebutkan, keempat framework QA ini hanya mengandung
indikator mutu terkait output sekitar 4%.