Page 42 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 42

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)  Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta



 24             Warisan Pemikiran Soekarno-Hatta                                              25

                bagi Generasi Muda Indonesia dalam

                Membangun Semangat Nasionalisme



                                        Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP.
                                       Rektor Universitas Tadulako
                                      Dr. Rahmat Bakri, S.H., M.H.
                              Dosen Fakultas Hukum Universitas Tadulako

               1.    Pendahuluan


                     Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad  Hatta (Soekarno-Hatta) merupakan  tokoh
               sentral  dalam  sejarah  pergerakan  dan  kemerdekaan  Indonesia.  Keduanya  bahkan
               menjadi  proklamator  kemerdekaan  sekaligus presiden dan wakil presiden pertama
               Republik Indonesia. Kedua tokoh ini, sebagaimana para pendiri bangsa lainnya, telah
               mendarmabaktikan seluruh hidupnya untuk mewujudkan dan mempertahankan tanah
               air Indonesia. Sejarah republik ini pun mencatat dan mengabadikan nama dwitunggal
               Soekarno-Hatta dengan tinta emas. Yudi Latif mengibaratkan Bung Karno dan Bung
               Hatta, sepasang sayap garuda Indonesia yang saling melengkapi.
                     Soekarno-Hatta  adalah  sosok pemikir/intelektual  sekaligus  tokoh pergerakan
               yang mampu mengaflikasikan pikiran-pikirannya  dalam tindakan nyata. Keduanya
               hadir menjawab panggilan sejarah, di masa ketika bangsa Indonesia terjajah. Mereka
               piawai membangkitkan semangat nasionalisme dan mengorganisir perjuangan rakyat.
               Berani mengambil risiko perjuangan fisik dengan taruhan nyawa dan pengasingan
               sekaligus matang dalam seni diplomasi dan perundingan. Hanya dengan keberanian,
               keyakinan, dan karakter yang kuat seseorang dapat menjaga elan perjuangan dalam
               melintasi rangkaian perjalanan waktu yang panjang dan tak berkepastian.
                     Sebagai  dua sosok pemikir  dan tokoh pergerakan,  hubungan Soekarno-Hatta
               sebenarnya juga tidak luput dari pasang-surut dan cela keretakan. Namun keduanya
               selalu dapat menempatkan kepentingan perjuangan dan eksistensi republik yang telah
               diperjuangkan di atas kepentingan pribadi dan orientasi politik golongan. Soekarno-
               Hatta lahir dari tradisi budaya dan sentuhan pendidikan yang berbeda. Soekarno lahir
               di  Surabaya  pada  6  Juni 1901.  Hatta  lahir  di  Bukit  Tinggi  pada  12 Agustus 1902.
               Lingkungan  dan  persentuhan  dengan  berbagai  bacaan  dan  pergumulan  hidup  akan
               senantiasa mempengaruhi dan turut membentuk kecenderungan orientasi politik dan
               strategi perjuangan seseorang.
                     Soekarno kuliah di Indonesia yang alam pikiran dan pengalamannya dipengaruhi
               oleh kultur Jawa. Hatta kuliah di negeri Belanda yang alam pikirannya dipengaruhi
               demokrasi Barat sekaligus terdidik dalam kultur islami sejak kecil. Slamet Muljana
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47