Page 47 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 47

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)                                                                                           Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta


                        kebangsaan  baru dipertautkan  dengan  visi kemerdekaan  Indonesia.  Tokoh utama  di
                 30                                                                                                                                                                                             31
                        kalangan para mahasiswa pendukung Indonesia merdeka ini ialah Hatta. Hatta dan
                        rekan-rekannya secara saksama mengikuti perkembangan Gerakan-gerakan nasional di
                        Tanah Air. Mereka kecewa dengan kerapuhan gerakan-gerakan itu yang bukan hanya
                        gagal membentuk sebuah organisasi berbasis massa yang kuat untuk melawan Belanda
                        tapi juga terperangkap dalam spiral rivalitas di antara mereka sendiri.
                                                                                     16
                             Pergulatan hidup di negeri Belanda sebagi pelajar turut mengusik nasionalisme
                        Hatta  dan kawan-kawannya. Mereka  merasakan  kontras antara  kehidupan  mereka
                        yang mengenyam pendidikan tinggi sementara bangsanya lebih banyak hidup dalam
                        kesengsaraan dan buta huruf. Maka bagi Hatta, perjuangan untuk memerdekan Indonesia
                        harus dimulai  dengan perhatian  terhadap  pendidikan.  Semakin  banyak  rakyat  yang
                        terdidik dan menjadi kader nasionalis akan semakin mudah mengorganisir perjuangan
                        untuk merdeka.  Tampaknya Hatta sejak awal telah berorientasi  pada pembangunan
                        manusia Indonesia.
                             Dalam pidato pertamanya sebagai Ketua PI, Hatta menjelaskan perbedaan antara
                        bangsa Indonesia dan bangsa Belanda. Bangsa Indonesia adalah bangsa terjajah dan
                        bangsa Belanda adalah bangsa penjajah. Bangsa yang terjajah menderita dan terbelakang.
                        Jika ingin merdeka maka bangsa Indonesia tidak boleh bekerja sama dan harus berani
                        berjuang serta rela berkorban. Hatta lantas memprediksi akan terjadi perang di Kawasan
                        Fasifik yang akan berhadapan antara bangsa-bangsa Barat dan bangsa-bangsa Timur.
                        Menurutnya, pada saat itu kekuasaan kulit putih (bangsa-bangsa Barat) akan berakhir
                        dan bangsa Indonesia akan mendapat kemerdekaannya. 17
                             Sebagai ketua PI, Hatta berkesempatan  meluaskan pergaulan dalam dunia
                        internasional. Ia aktif mengikuti pertemuan-pertemuan yang dihadiri kaum muda dari
                        negara-negara yang juga masih mengalami penjajahan. Hatta aktif menjelaskan tujuan
                        pendirian PI dan saling berdiskusi dan bertukar pikiran tentang strategi membebaskan
                        diri  dari  penjajahan.  Hatta  juga  aktif  menulis  di majalah  yang isinya  mengecam
                        pemerintah  Hindia Belanda dan membangkitkan  semangat rakyat untuk melakukan
                        perlawanan. Hal inilah yang membuat risau Belanda dan mencari cara dan alasan untuk
                        menangkap Hatta.
                                        18
                             Sentuhan pendidikan Barat di negeri Belanda tidak saja memperkenalkan Hatta
                        dengan pemikiran sosialis tapi memberinya kesempatan untuk bergaul langsung dengan
                        kaum sosialis Belanda yang kemudian mempengaruhi alam pemikirannya. Tapi karena
                        ia, seorang yang religius, pemikiran sosialismenya kental dengan pemikiran sosialisme-
                        religius. PKI  (Partai Komunis Indonesia) yang menjadi musuh abadinya lantas
                        menjulukinya  “soska”  atau  sosialisme-kanan.  Pengaruh  pendidik  Barat  tampaknya
                                                                 19
                        juga berpengaruh pada pola berpikir Hatta yang sistematis sehingga ia kemudian dikenal
                        sebagai administrator ulung dan ahli dalam penyelenggaraan negara.


                        16  Yudi Latif, op. cit., hal. 314.
                        17  Rohmat, Biografi Singkat Mohammad Hatta, Penerbit Duta, 2019, hal. 8-10.
                        18   Ibid., 10-11.
                        19   Wawan Tunggul Alam, op.cit., hal. 6.
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52