Page 43 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 43
Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
mendeskripsikan Soekarno sebagai seorang idealis kultural berjiwa seniman. Wataknya
26 27
sangat emosional, hatinya mudah tergerak menurut emosinya. Kata-katanya bernyala-
nyala membakar hati. Ia pandai mencari pengikut dan senang dengan massa aksi.
Ia cinta keindahan dan rindu kemegahan. Sebaliknya, Hatta adalah seorang realis
intelektual, berjiwa filsuf. Segala tindakannya serba diperhitungkan dengan teliti.
1
Meski kontras dalam karakter dan pembawaan tapi keduanya menjadi dwi tunggal yang
saling mengikat janji setia untuk bekerja sama mewujudkan kemerdekaan.
Soekarno-Hatta adalah generasi yang cerdas dan tercerahkan di masanya. Mereka
tidak berdiam diri ketika bangsanya dijajah oleh bangsa lain. Tidak berpangku tangan
menyaksikan penderitaan rakyat di sekitarnya yang terjajah. Keduanya mengambil
peran berhadapan dengan penjajah yang penuh risiko demi tanah airnya. Padahal
peluang untuk mengabdi dan menjadi kolabotor penjajah bagi figur sekelas Soekarno-
Hatta sangat terbuka. Namun sekali lagi, kedua putera terbaik yang pernah lahir dan
dimiliki oleh bangsa Indonesia itu, memilih meniti jalan luhur sebagai pejuang.
Pemikiran Soekarno-Hatta tentang suatu negara bangsa bernama Indonesia akan
selalu relevan untuk digali dan menjadi penuntun bagi pemimpin-pemimpin setelahnya.
Terutama kalangan generasi muda, pemikiran Soekarno-Hatta dan kecintaannya
terhadap Indonesia, seyogianya menjadi sumber semangat dan inspirasi untuk mengisi
kemerdekaan dan membawa Indonesia dalam pergaulan dunia. Pemahaman generasi
muda terhadap sejarah bangsanya dan penghayatan terhadap jejak teladan para pejuang
merupakan suatu keniscayaan untuk menumbuhkan sikap nasionalisme yang relevan
dengan tuntutan kekinian.
2. Terbentuknya Nasionalisme Bangsa Indonesia
Nasionalisme merupakan suatu konsep yang luas dan kompleks tapi secara
empiris dapat dipahami sebagai gerakan/partisipasi untuk mewujudkan cita-cita
nasional. Gerakan ini akan berujung pada terwujudnya kesatuan dan persatuan yang
spiritnya dapat mempengaruhi kehidupan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya
serta pertahanan dan keamanan. Secara singkat nasionalisme dapat dimaknai sebagai
2
manifestasi kesadaran bernegara atau semangat bernegara. Nasionalisme dengan
3
demikian tidak saja menjadi prasyarat bagi sebuah bangsa yang berjuang untuk
mencapai kemerdekaan tapi sekaligus modus survival bagi suatu bangsa dan negara
dalam menjaga dan mempertahankan eksistensinya.
Keberhasilan bangsa Indonesia lepas dari penjajahan melalui perjuangannya
sendiri melahirkan pengakuan dunia bahwa nasionalisme Indonesia termasuk salah
satu yang terkuat karena hanya sedikit negara dari dunia ketiga yang mampu merdeka
1 Slamet Muljana, Kesadaran Nasional: Dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan (Jilid II), LKiS,
Jogjakarta, 2008, hal. 4.
2 Yosaphat Haris Nusarastriya, Sejarah Nasionalisme Dunia dan Indonesia, Yayasan Bina Dharma, Jurnal
Pax Humana, Vol. III, 2015, hal. 1.
3 Slamet Muljana, Kesadaran Nasional: Dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan (Jilid I), LKiS,
Jogjakarta, 2008, hal. 3.