Page 40 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 40
Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
5. Penutup
22 23
Sebagai bangsa yang baru menancapkan tonggak demokrasi, sistem perpolitikan
di Indonesia tentu terus menghadapi dinamika yang tiada hentinya. Kedinamisan ini
hendaknya dapat dimaknai dengan pemikiran yang sama bahwa ini demi tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila sebagaimana yang
ditorehkan para pendiri bangsa. Jika sudah ada pihak yang disinyalir sudah mengenalkan
atau memberikan pandangan hidup bangsa selain Pancasila, itulah yang harus kembali
menguatkan rasa nasionalisme berbangsa para warga bangsanya. Salah satu yang
dilakukan adalah dengan bersama-sama selalu berpikiran tentang pentingnya gotong
royong, pentingnya kerja sama, agar deteksi terhadap hal-hal yang kontraproduktif
dengan semangat kebangsaan dapat diketahui seawal mungkin.
Berbagai kepentingan yang selalu mengatasnamakan rakyat datang silih berganti.
Meskipun rakyat mana yang diwakilinya menjadi sumir, gerakan semacam ini adalah
catatan sekaligus kewaspadaan untuk memperkuat semangat persatuan. Jika semangat
gotong royong sudah menjadi pondasi kuat, maka ke depan Indonesia harus mulai
menapaki satu filosofi kebangsaan yang digagas Bung Karno tentang ‘berdikari’. Arah
yang dilakukan Pemerintah dengan mengutamakan penggunaan produk-produk dalam
negeri, termasuk mengatur tata niaga ekspor nikel dan batubara, sejatinya mengarah
kepada prinsip untuk “berdiri di atas kaki sendiri”, alias bangsa yang mandiri. Untuk
mencapai tujuan ini, gotong royong dan kerja sama antar-semua pemangku kepentingan
harus menjadi hal utama. Saat ini peran strategis Indonesia sebagai tuan rumah
pertemuan G-20 adalah sebuah sinyal bahwa Indonesia kini dipandang berpotensi
besar untuk menunjukkan jatidirinya sebagai negara yang memiliki pengaruh dalam
percaturan dunia. Merdeka!