Page 51 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 51

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)                                                                                           Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta


                        bergantung pada bagaimana upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan momentum
                 34                                                                                                                                                                                             35
                        yang ada. Pada satu sisi, bonus demografi dapat mengakselerasi pembangunan Indonesia
                        secara drastis dibandingkan dengan beberapa dekade terakhir jika sumber daya manusia
                        yang ada tidak hanya tinggi secara kuantitas, tetapi juga kualitas.
                             Terdapat  juga beberapa  kriteria  yang harus dipenuhi,  yakni 1) Jumlah tenaga
                        kerja (labor supply) memiliki kualitas yang selaras dengan demand pasar 2) Mampu
                        meningkatkan  pendapatan  per kapita  yang menginterpretasikan  kesempatan  kerja
                        produktif; 3) Peningkatan peran perempuan di pasar tenaga kerja 4) Adanya peningkatan
                        tabungan (savings) penduduk yang diinvestasikan secara fertil; dan 5) Adanya kenaikan
                        investasi sumber daya modal manusia (human capital) (Jati, 2013) . Jika hal tersebut
                                                                                    2
                        tidak  dapat  terakomodir, maka bonus demografi  akan  menjadi  faktor  terbesar  yang
                        mendorong indonesia kepada keterpurukan.


                        2.   Respon Generasi Muda

                             Dalam sejarah perjuangan di setiap negara di dunia, generasi muda hampir tidak
                        pernah gagal untuk berpartisipasi. Seperti yang pernah disampaikan oleh Bung Karno.

                                   “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri
                                   aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia”. Bung Karno juga mengatakan
                                   “Kalau  pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama sekali  tidak  berjuang,
                                   tidak bercita-cita, tidak bergiat untuk tanah air dan bangsa, pemuda seperti
                                   ini sebaiknya digunduli saja kepalanya”.

                             Semangat membara dan idealisme itulah yang masih didukung menjadi elemen
                        utama yang menjadi senjata utama gerakan pemuda. Mungkin terkesan semrawut, tetapi
                        kita tidak bisa melupakan partisipasi generasi muda di setiap momennya. Anarki masih
                        menjadi bagian dari jiwa muda yang membara, bukan karena perintah bos dengan materi
                        dan pekerjaan, seperti yang dilakukan banyak orang.
                             Dahulu generasi muda merupakan motor penggerak kemerdekaan. Namun, seiring
                        dengan perkembangan, peran tersebut beralih menjadi motor penggerak pembangunan,
                        yaitu  generasi  muda yang berperan  aktif  dalam  proses pembangunan  dan menjadi
                        problem solver. Peran aktif pemuda sebagai badan utama perubahan diwujudkan
                        dengan pengembangan pendidikan sipil dan demokratisasi, pengembangan sumber daya
                        ekonomi,  peningkatan  kesadaran  masyarakat,  pengembangan  ilmu  pengetahuan  dan
                        teknologi, pengembangan olahraga, seni dan budaya. Generasi muda sangat dibutuhkan
                        perannya dalam mengawasi perjalanan nasional, baik sebagai penyedia kontrol maupun
                        sebagai  kontributor  dalam  pengambilan  kebijakan  pemerintah.  Bahkan,  lebih  dari
                        itu, generasi muda adalah generasi penerus negara yang akan mengisi semua jabatan
                        pemerintahan  selanjutnya.  Generasi  muda adalah  calon  penentu  nasib masa  depan
                        yang telah mempersiapkan waktunya untuk menjadi  pemimpin.  Seorang pemimpin
                        yang memegang tumpukan pemerintahan dimana nasib rakyat dan negara berada pada

                        2   Jati, W. R. (2013). Bonus Demografi Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi: Jendela Peluang Atau
                           Jendela Bencana Di Indonesia. Populasi, 23(1), 1-19.
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56