Page 351 - Science and Technology For Society 5.0
P. 351
314 ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~
Sumber: Widodo (2016)
Gambar 2. Proses Produksi Budi daya Tanaman
Indonesia memiliki beragam jenis tanah. Sekitar 10 Ordo tanah dari 12
Ordo tanah di dunia ada di Indonesia. Secara umum taksonomi tanah
membagi tanah berdasarkan asal bahan induknya, yaitu tanah organik
(histosol) dan tanah mineral (Subardja et al., 2016). Berdasarkan hirarki
penetapan klasifikasi tanah nasional dalam Subardja et al. (2016), klasifikasi
tanah terbagi berdasarkan bahan induk, tingkat kematangan dan
perkembangan horison, dan jenis tanah. Jenis tanah latosol merupakan
bagian perkembangan dari tanah mineral.
Tanah latosol merupakan tanah yang berkembang dari bahan volkan
intermedier-basis, memiliki kandungan liat ≥ 40%, remah, gembur, warna
homogen, penampang tanah dalam, kejenuhan basa (KB) < 50% pada
beberapa bagian horison B, mempunyai horison penciri A okrik (ketebalan ≤
18 cm atau berwarna cerah) atau umbrik (ketebalan ≤ 18 cm atau berwarna
gelap, kadar C organik > 2,5% atau ≥ 0,6% lebih tinggi dari horison C, dan KB
< 50%), B kambik (tidak mempunyai kenaikan liat secara nyata, kapasitas
tukar kation (KTK) liat > 16 cmol(+)/kg), dan tidak mempunyai plintit
(mengandung kongkresi dan kerikil besi ≥ 5% berdasarkan volume) dan sifat
vertik (mempunyai rekahan selebar ≥ 0,5 cm sedalam ≥ 30 cm). Informasi
tentang jenis tanah ini sangat penting karena dengan mengetahui
kesesuaian jenis tanah/lahan akan sangat membantu dalam kegiatan
produksi budi daya tanaman.