Page 355 - Science and Technology For Society 5.0
P. 355
318 ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~
unsur Fe, Zn, dan Cu. Di samping itu, PGPR juga memiliki kemampuan
sebagai agen biokontrol baik dari serangan patogen, cekaman hara, dan
cekaman lingkungan.
PGPR yang memiliki banyak aktivitas yang diarahkan pada pemacu
pertumbuhan tanaman dalam kaitannya dengan potensi bioremediasi
dengan mendetoksifikasi berbagai polutan dan mengendalikan berbagai
fitopatogen, telah menunjukkan hasil yang spektakuler dalam studi
tanaman yang berbeda (Nazir et al., 2019). Efisiensi produktif PGPR tertentu
dapat lebih ditingkatkan dengan optimasi dan aklimatisasi sesuai dengan
kondisi tanah yang ada. Ke depan, PGPR diharapkan dapat menggantikan
pupuk kimia, pestisida, dan zat pengatur tumbuh buatan yang memiliki
banyak efek samping pada pertanian berkelanjutan.
Sedangkan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman,
komponen agroinput yang dianjurkan dalam model pertanian organik
adalah menggunakan pestisida yang berbasis organik/alami atau agen
hayati. Dalam percobaan ini, salah satu komponen agroinput pengendali
hama dan penyakit tanaman yang digunakan adalah asap cair (liquid smoke)
dan agen hayati Trichoderma spp. Asap cair merupakan salah satu produk
hasil kondensasi uap dari pembakaran pirolisis limbah pertanian yang
banyak mengandung lignin, selulosa, dan hemiselulosa.
Pengaplikasian kompos berbahan TKKS dan kotoran ternak sapi dengan
PGPR yang digunakan sebagai faktor dalam percobaan ini merupakan upaya
pemanfaatan biomassa/limbah pertanian dan ternak sebagai sumber hara
dan bahan organik, berbagai perlakuan kombinasi keduanya dilakukan
bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi sinergisitas di antara kedua
faktor tersebut melalui respon tanaman pakchoi. Dengan berpedoman pada
hasil panen sesuai ketentuan yang telah ditetapkan apakah ditemukan
adanya pengaruh atau interaksi di antara keduanya sehingga diketahui
kombinasi perlakuan dosis pemakaian yang sesuai.
METODE
Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
2 faktor, faktor A adalah aplikasi dosis kompos yang berbahan TKKS dan
-1
kotoran ternak sapi dengan 4 level (0; 7,2; 14,4; 21,6 ton ha ) dan faktor B
-1
adalah aplikasi dosis PGPR dengan 3 level (0, 5, 10 liter ha ). Dengan ulangan