Page 275 - Science and Technology For Society 5.0
P. 275

238  ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~


             Selain mtDNA, marker lain yang juga sering digunakan dalam ekologi
          molekuler  adalah  microsatellite  atau  disebut  juga  Short  Tandem  Repeat
          (STR). Microsatellite terdiri atas 1-6 pasangan basa yang berulang ada di
          dalam  genom  suatu  mahluk  hidup.  Contoh  microsatellite  adalah  (CA)12
          yaitu    pengulangan     12      nukleotida    CA      berupa
          CACACACACACACACACACACACA (Freeland, 2011; Hartl, 2020). Penggunaan
          microsatellite dalam mengamati hibridisasi dan introgresi pada paus biru
          dilakukan misalnya oleh Attard et al. (2012) dan Torres‐Florez, Hucke‐Gaete,
          Rosenbaum, & Figueroa (2014).
             Ada sejumlah urutan DNA tertentu yang terdapat di beberapa bagian
          DNA  secara  berulang.  DNA  yang  ada  secara  berulang  ini  disebut  DNA
          repetitif. Ada dua macam DNA repetitif. DNA repetitif yang memiliki panjang
          urutan 150-300 pasangan basa disebut SINE (short interspersed elements).
          DNA  repetitif  yang  memiliki  sampai  ribuan  pasangan  basa  disebut  long
          interspersed elements atau LINE (Hartl, 2020; Pierce, 2020). Baik LINE dan
          SINE  juga  dapat  digunakan dalam  penelitian  ekologi  molekuler,  misalnya
          penelitian yang dilakukan oleh Arnasson et al. (2018).
             Penentuan  urutan  DNA  (DNA  sequencing)  berguna  dalam  ekologi
          molekuler, terutama untuk mengetahui perbedaan antar individu. Hanya
          dengan  mengetahui  perbedaan  komposisi  dua  rantai  DNA,  kita  dapat
          mengetahui bagaimana perbedaan tersebut. Perbedaan itu dapat diketahui
          misalnya dari single nucleotide polymorphism (SNIP). SNIP adalah posisi satu
          pasangan  basa  tertentu  dalam  rantai  DNA  yang  berbeda  antar  individu
          (Freeland et al., 2011).
             Salah satu fenomena di bidang ekologi yang memerlukan ilmu genetika
          adalah  hibridisasi  pada  populasi  hewan  atau  tumbuhan  yang  dilindungi.
          Pada umumnya makhluk hidup yang berbeda spesies akan terhambat untuk
          melakukan hibridisasi. Hambatan itu dapat berupa isolasi geografi maupun
          adanya mekanisme isolasi reproduksi. Dua spesies yang terhambat untuk
          melakukan  perkawinan  karena  isolasi  geografi  disebut  spesies  alopatrik.
          Adapun dua spesies yang hidup di satu habitat yang sama namun memiliki
          isolasi reproduksi disebut spesies simpatrik. Dengan demikian, dua spesies
          itu akan tetap terhambat untuk melakukan perkawinan sehingga komposisi
          gennya menjadi semakin berbeda (Freeland et al., 2011).
             Dua  spesies  yang  berbeda  dapat  dipisahkan  oleh  isolasi  geografis
          maupun  isolasi  reproduksi.  Batas  antar  spesies  tersebut  dapat  menjadi
          longgar atau justru menjadi lebih tegas karena berbagai faktor, baik faktor
   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280