Page 222 - Science and Technology For Society 5.0
P. 222
~ Science and Technology for Society 5.0 ~ 185
isolasi dan identifikasi senyawa kimia buah bligo menggunakan
kromatografi gas-spektrometri massa berhasil mengidentifikasi senyawa
tridekananitril, pentadekananitril, dan heptadekananitril (Suryanti, Surya, &
Musmuallim, 2018). Du, Zhang, & Ito (2005) melaporkan ekstrak buah bligo
dengan menggunakan high-speed countercurrent chromatography (HSCCC)
mendeteksi adanya tiga komponen fenolik yang berpotensi sebagai
antioksidan yaitu astilbin, katekin, dan naringenin. Selain itu ektsrak buah
bligo juga mengandung asam askorbat yang merupakan sumber antioksidan
yang bagus untuk tubuh (Fatariah, Tengku, & Rosli, 2015).
Huang , Huang, Tso, Tsai, & Chang (2004) melaporkan daging buah bligo
menunjukkan adanya penghambatan enzim angiosten-converting enzyme
(ACE). Penghambatan aktivitas ACE dikarenakan adanya kandungan fenolik
yang tinggi pada bligo sehingga berpotensi memberikan efek farmakologis
dalam pengobatan tekanan darah tinggi.
Mubarak, Sartini, &Purnawanti (2018) meneliti potensi bligo sebagai
antibakteri Salmonella typhi. Bligo telah dipercaya oleh masyarakat dapat
mengobati demam tifoid. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak buah
bligo dengan konsentrasi etanol 70% memiliki daya hambat yang baik
terhadap bakteri Salmonella typhi. Sama halnya dengan penelitian
Darmayani et al. (2021) yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah
kundur memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri S.
typhi dengan konsentrasi hambat minimum 800 g / ml.
Penelitian secara in vivo terhadap buah bligo juga telah banyak
dilakukan. Shetty et al. (2008) melaporkan adanya penurunan yang nyata
pada kerusakan pada lambung tikus dengan penambahan ekstrak buah
bligo. Bligo telah terbukti mengandung zat aktif tertentu seperti terpen,
flavanoid C-glikosida dan sterol yang berfungsi sebagai antioksidan yang
dapat menghambat cedera mukosa lambung. Hal ini juga didukung dengan
penelitian Grover, Adiga, Vats, & Rathi. (2001) bahwa ekstrak bligo memiliki
kemampuan sebagai obat alami untuk tukak lambung. Dalam studi ini
membandingkan metode ekstraksi dengan berbagai pelarut dan
menunjukan hasil bahwa ekstrak bligo menggunakan alkohol dapat
menurunkan luka pada lambung tikus dibanding dengan kontrol.
Mathad et al. (2005) melaporkan ekstrak metanol buah bligo
menunjukkan adanya aktivitas penghambatan yang signifikan terhadap
diare pada tikus. Terjadi penurunan frekuensi defekasi yang signifikan bila
dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi perlakuan/kontrol.