Page 220 - Science and Technology For Society 5.0
P. 220
~ Science and Technology for Society 5.0 ~ 183
Daun bligo yang lebar yang merambat melalui lanjaran, dapat berfungsi
sebagai naungan atau teduhan dari terik sinar matahari. Hal ini tentunya
dapat menjadi solusi menaman di lahan terbatas seperti di perkampungan
padat penduduk, gedung perkantoran, atau kawasan industri. Penanaman
bligo dapat menjadi alternatif penyediaan ruang terbuka hijau di kota-kota
besar.
Tak hanya sebagai naungan, bligo juga menghasilkan buah yang dapat
dikonsumsi oleh masyarakat, namun sayangnya rasa buah yang tawar dan
sedikit langu menjadi salah satu kendala dalam pemanfaatan buah bligo.
Sejauh ini, bligo paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan manisan atau yang dikenal dengan manisan blonceng.
Penambahan gula pada manisan memberikan rasa manis yang lebih disukai
daripada dikonsumsi segar. Belum banyaknya informasi tentang khasiat
bligo membuat masyarakat belum banyak yang memanfaatkan bligo baik itu
daging buahnya, biji, kulit, dan pulpnya.
2. Potensi Daging Buah Bligo
Berdasarkan bentuknya, buah bligo memiliki beberapa tipe yaitu bulat
(panjang 20-40 cm), bujur (panjang 35-70cm), dan oval (panjang 25-50 cm).
Di China, buah bligo berukuran lebih besar dengan panjang dapat mencapai
80-100 cm (APEEC, 2013). Buah yang muda berasal dari putik yang
membesar, berwarna hijau muda dan kulitnya berbulu tajam. Buah yang
telah matang akan diselimuti lapisan lilin berupa serbuk-serbuk putih pada
seluruh permukaan kulit dan ditandai dengan tangkai buah yang telah kering
berwarna kecoklatan.
Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kandungan
nutrisi maupun senyawa penting yang terkandung dalam buah bligo. Buah
bligo sangat baik bagi tubuh dan bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini
dikarenakan bligo mengandung beberapa nutrisi seperti lipid, protein,
karbohidrat, serat, mineral dan vitamin. Bligo efektif melawan diabetes,
penyakit yang berhubungan dengan hati, keputihan dan demam (Samad et
al., 2012).
Kandungan nutrisi dalam bligo ditunjukan pada Tabel 3. Sebagian besar
kandungan nutrisi bligo merupakan air yang berkisar antara 94-96,8%. Kadar
air sering dihubungkan dengan indeks kestabilan khususnya pada saat
disimpan. Semakin sedikit kandungan air pada bahan makanan, maka
kemungkinan rusaknya oleh mikroba semakin kecil. Semakin tinggi kadar air