Page 111 - Universitas Terbuka : Mencapai Visi Melalui Good Corporate Governance
P. 111

lmplementasi Coad Governance dan  TQM di Universitas Terbuka



                                individu  dapat  terpenuhi.  Akomodasi  kedua  kepentingan  ini  tercakup
                                dalam  penilaian  kinerja.   Soeprihanto  (2000)  mendefinisikan  penilaian
                                kinerja sebagai  suatu  sistem  yang digunakan  untuk menilai dan  mengetahui
                                apakah  pegawai  telah  melaksanakan  pekerjaan  masing-masing  secara
                                keseluruhan.  Pelaksanaan  pekerjaan  secara  keseluruhan  bukan  berarti
                                hanya  terlihat/dinilai  hasil  fisiknya  tetapi  meliputi  berbagai  hal,  seperti
                                kemampuan  pekerjaan,  disiplin,  hubungan  kerja,  prakarsa,  kepemimpinan
                                dan  hal-hal  khusus  dengan  bidang  dan  level  pekerjaan  yang  dijabatnya.
                                Sedangkan  Handoko (1989)  berpendapat bahwa kinerja memiliki beberapa
                                kegunaan,  yaitu  untuk  perbaikan  kinerja;  penyesuaian-penyesuaian
                                kompensasi;   keputusan-keputusan   dalam   penempatan;   perencanaan
                                kebutuhan  latihan  dan  pengembangan;  perencanaan  dan  pengembangan
                                karier,  mendeteksi  penyimpangan  proses  staffing,  melihat  ketidakakuratan
                                informasional,   mendeteksi   kesalahan-kesalahan   desain   pekerjaan,
                                menjamin  kesempatan  kerja  yang  adil,  dan  melihat  tantangan-tantangan
                                eksternal

                                Dalam  menjembatani  dua  sisi  kepentingan  yaitu  kepentingan  individu dan
                                organisasi,  secara umum penilaian kinerja dikembangkan melalui 4 tahapan
                                yang  saling  berhubungan.  Empat  tahapan  pengembangan  ini  diawali
                                dengan  upaya  membangun  adanya  saling  pengertian  antara   saling
                                organisasi  yang diwakili oleh  pihak manajemen  selaku  evaluator dan pihak
                                pegawai  selalu  pihak yang dinilai terhadap ekspektasi  dari  pekerjaan  yaitu
                                pekerjaan  apa  yang  harus  diselesaikan  dan  bagaimana  hasil  pekerjaan  itu
                               akan  dievaluasi  atau  diukur.  Tahap  kedua  merupakan  tahap  pelaksanaan
                               selama  pengukuran  kinerja  dan  proses  evaluasi  terhadap  hasil  pencapaian.
                               Pada  tahap  ini  disusun  suatu  ketentuan  terkait  informasi  yang  akan  diukur
                               atau  dievaluasi  serta  proses  penyampaian  umpan  balik  dari  hasil
                               pengukuran  dan  proses  evaluasi  diperoleh.   Tidak  lupa  ketentuan
                               penghargaan  dan  pujian   yang  diberikan  terhadap  hasil  capaian  yang
                               melebihi  harapan.   Tahap  ketiga  merupakan  tahap  dokumentasi  dalam
                               bentuk  penyusunan  form  evaluasi  sesuai  dengan  kebutuhan  dari  unit
                               kelompok  pegawai.   Sedangkan  tahap  keempat  atau  terakhir  merupakan
                               tahap diskusi  antara pegawai  dan evaluator berdasarkan  performa pegawai
                               yang  terangkum  dalam  formulir  penilaian  yang  diikuti  dengan  rencana
                               tindak lanjut hasil  penilaian.







                               102
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116