Page 50 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 50
Prakoso, Standar Nasional Pendidikan
(afektif), dan mendorong peserta didik untuk melakukan (motorik),
dengan didukung sistem evaluasi yang merupakan bagian dari
sistem penguatan tingkah laku yang baik dan meniadakan tingkah
laku yang negatif itulah maka berbagai kemampuan dan nilai
dapat ditanamkan.
Dalam kalimat Jacques Delors (Soedijarto, 2000), hal
tersebut disebut pembelajaran yang mengacu pada empat pilar
bela jar untuk memasuki a bad ke-21, yakni learning to know,
learning to do, learning to be, dan learning to live together. Melalui
proses pembelajaran yang semacam ini peserta didik, di semua
jenjang pendidikan baik, dasar, menengah, maupun tinggi, akan
merasakan nikmatnya belajar sehingga dorongan untuk belajar
terus tumbuh. Dengan demikian, peserta didik secara tidak sadar
dengan didukung oleh sistem evaluasi yang relevan, akan
mempribadikan berbagai nilai modern, seperti sikap ilmiah, sikap
ingin tahu yang terus-menerus, disiplin, dan berbagai sikap yang
diharapkan tumbuh melalui proses pendidikan.
Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP ini
pemerintah juga membentuk salah satu badan mandiri dan
independen yang bertugas mengembangkan, memantau
pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.
Badan tersebut adalah Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) dan diketahui oleh Prof. Dr. Bambang Suhendro, mantan
Dirjen Pendidikan Tinggi, yang tentu saja tidak perlu diragukan
kredibilitas dan kepakarannya dalam permasalahan pendidikan.
Badan ini memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam
mendukung terwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang
diamanatkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Badan independen yang kedudukannya
termaktub dalam Bab XI PP Nomor 19/2005 ini juga diharapkan
mampu menjembatani pemikiran para praktisi maupun pakar
pendidikan yang sering kali memunculkan sikap pro-kontra dalam
menanggapi kebijakan pemerintah tentang keputusan-keputusan
yang menyangkut pendidikan. Standar kelulusan UN dan
sertifikasi adalah dua contoh yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya. Pemikiran-pemikiran yang berbeda dalam memandang
standar dan sertifikasi tersebut hendaknya dapat diwadahi dalam
bentuk pengakomodasian untuk kemudian dicarikan jalan keluar
terbaiknya. Setidaknya hal inilah yang menggambarkan bahwa
38