Page 112 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 112

lndrawati,  lmplikasi Standar Pendidikan



        standar  kualitas  tertentu.  Proses  kontrol  kualitas  yang  pada
        awalnya diterapkan di  bidang  manufaktur harus pula diterapkan di
        bidang pendidikan.
                Dalam  pelaksanaannya,  dosen  tidak  dapat  hanya
        mengajar  secara  seadanya  dan  sembarangan.  Materi  yang
        diajarkan   ataupun   bahan   belajar   harus   direncanakan,
        dikembangkan,  dan  dikemas  sedemikian  rupa  sehingga  dapat
        dipastikan  bahwa  peserta  didik  dapat  belajar dengan  baik.  Perlu
        disadari  bahwa  apabila  pada  waktu  yang  lalu  dosen  merupakan
        sumber  utama  informasi  keilmuan,  maka  pada  jaman  sekarang,
        informasi keilmuan bisa didapatkan oleh  mahasiswa dari berbagai
        sumber,  terutama  internet.  Peran  dosen  lebih  banyak  sebagai
        fasilitator  dibanding  sebagai  satu-satunya  sumber.  Selain  itu,
        proses  pengukuran  hasil  belajar juga  harus  disusun  dengan  adil
        dan  etis.  Berbagai teknik pengukuran dapat digunakan,  mulai dari
        bentuk tes  (uraian  dan  objektif),  non  tes  (praktek,  tugas),  sampai
        dengan  tes  alternatif (portofolio,  kinerja).  Dalam  hal  ini  teknologi
         instruksional  dapat berperan  besar membantu  kelancaran  proses
         belajar mengajar tersebut.
                Sedangkan  kompetensi  pendukung  dan  kompetensi  lain
        merupakan  elemen  kurikulum  institusional  yang  yang  ditentukan
        oleh  masing-masing  perguruan  tinggi.  Pada  kedua  jenis
        kompetensi  inilah  sebenarnya  setiap  perguruan  tinggi  dapat
         mengembangkan  kekhasan  masing-masing  dengan  konsep
         pemikiran yang  inovatif.  Pada kedua bagian ini pula pertimbangan
         atas  visi  lulusan  yang  kompetitif  dapat  dijabarkan  secara  lebih
         kreatif.  Pada  bagian  ini  kebutuhan  untuk  learning  to  be  dan
         learning to live together  dapat diakomodasikan.
                Kompetensi  di  luar  kompetensi  utama,  yaitu  kompetensi
         pendukung  dan  kompetensi  lain,  pengklasifikasiannya  tidak
         seketat  pada  kompetensi  utama.  Dalam  hal  ini  setiap  program
         studi  dapat  berbeda  cara  pengelompokannya.  Demikian  pula
         dalam  menentukan  standar  penguasaan  kompetensi  tersebut.
         Standar  bisa  ditentukan  sendiri  oleh  institusi  dalam  bentuk  kisi-
         kisi,  ataupun  menggunakan  standar  kompetensi  yang  telah  ada
         atau  dikembangkan  oleh  pihak  lain,  Sebagai  contoh,  untuk
         Bahasa lnggris ada TOEFL.






         100
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117