Page 93 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 93

termasuk di UPT Pangkoh Kalimantan Tengah terbakar secara besar-
               besaran.  Apabila  tidak  terjadi  kemarau  panjang  petani  yang  sadar
               melakukan pembakaran terbatas atau terkendali. Di Desa Siantan Hulu
               Kalimantan Barat, petani membakar lahan gambut terkendala pada
               tempat tertentu dan hasil pembakaran diperjualbelikan sebagai pupuk
               tanaman  sayuran.  Menurut  petani  lokal  Banjar,  Melayu,  maupun
               transmigran  mempunyai  kesamaan  pendapat  yang  menyatakan
               bahwa lapisan atas berupa gambut harus dipertahankan antara 15 cm
               (petani lokal) dan 25-50 cm (petani transmigran) (Noorginayuwati et
               al., 2006).

               1)  Padi Sawah
                   Lahan  gambut  yang  sesuai  untuk  padi  sawah  adalah  tanah
                   bergambut (tebal lapisan gambut 20-50 cm) dan gambut dangkal
                   (0,5-1,0  m).  Padi  kurang  sesuai  pada  gambut  sedang (1-2 m).
                   Lahan gambut dengan ketebalan lebih dari 2 m tidak sesuai untuk
                   padi, tanaman tidak dapat membentuk gabah karena kahat unsur
                   mikro, khususnya Cu.
                   Pada lahan gambut dengan sifat fisik dan kimia tanah yang khusus,
                   sistem persawahan, menjadi pilihan yang tepat dan aman. Sistem
                   sawah  akan  membuat  tanah tetap dalam keadaan reduksi dan
                   pada keadaan ini pirit tetap stabil di dalam tanah sehingga tidak
                   membahayakan  bagi  tanaman  padi  (Limin,  2006).  Pemilihan
                   varietas yang sesuai, pengelolaan air, dan pemanfaatan vegetasi
                   alami  merupakan  kunci  utama  dalam  memperoleh  hasil  yang
                   optimal  dan  berkesinambungan.  Sebagian  besar  petani
                   menggunakan padi varietas lokal. Di Kalimantan Selatan terdapat
                   lebih dari 100 jenis padi lokal. Pola ini mendukung terlaksananya
                   pengelolaan dan konservasi air.
                   Pengaturan pola tanam dan pola usahatani merupakan alternatif
                   yang  dapat  diterapkan  untuk  meningkatkan  intensitas
                   pertanaman dan memperpendek masa bera. Pola usahatani yang
                   diterapkan  petani  dapat  berupa  monokultur  seperti padi-bera,
                   padi unggul-padi lokal, padi+palawija/sayuran, sayuran+palawija,
                   sayuran-sayuran, dan disesuaikan dengan tipologi gambut. Agar
                   pengembangan  lahan  gambut  tetap  menjamin  kelestarian

                               Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City    77
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98