Page 97 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 97
pengelolaan air pada tanaman perkebunan perlu diperhatikan
dengan seksama. Pengeluaran air secara berlebihan akan
menyebabkan gambut menjadi kering dan berpotensi mudah
terbakar. Pada tanaman karet, untuk menjaga keseimbangan
ekologis, kedalaman saluran drainase disarankan sekitar 20 cm
dan untuk tanaman kelapa sawit maksimal 80 cm. Pada lahan
rawa gambut dengan ketebalan lebih dari 3 m, tanpa input dan
manajemen tingkat tinggi, tanaman tidak produktif. Pemanfaatan
lahan gambut dalam, lebih dari 3 m, untuk pengembangan
pertanian menghadapi berbagai kendala, terutama pada tingkat
manajemen rendah sampai sedang. Pertumbuhan tanaman
terganggu karena kesuburan tanah rendah dan kahat unsur hara
mikro, di samping kesulitan dalam mendesain saluran drainase.
Edukasi petani untuk tidak melakukan pembakaran dalam
penyiapan lahan menjadi keharusan, karena pembakaran untuk
penyiapan lahan sering kali lepas kendali sehingga api menjalar ke
wilayah kubah gambut dan menimbulkan kebakaran hebat. Di
samping itu, drainase yang berlebihan juga menyebabkan gambut
menjadi kekeringan dan mudah terbakar pada musim kemarau.
Pengelolaan lahan rawa gambut perlu menerapkan pendekatan
konservasi, yang meliputi perlindungan, pengawetan, dan
peningkatan fungsi dan manfaat. Oleh karena itu, berdasarkan
fungsinya, wilayah rawa dibedakan ke dalam: (1) kawasan lindung,
kawasan gambut sangat dalam, lebih dari 3 m; (2) kawasan
pengawetan, kawasan suaka alam adalah kawasan yang memiliki
ekosistem yang khas dan merupakan habitat alami bagi fauna atau
flora tertentu yang langka serta untuk melindungi
keanekaragaman hayati. Kawasan ini diusulkan untuk
dipertahankan tetap seperti aslinya atau dipreservasi dengan
status sebagai kawasan non-budidaya; dan (3) kawasan reklamasi
untuk peningkatan fungsi dan manfaat. Kawasan lindung dan
pengawetan disebut juga kawasan non budidaya, sedangkan
kawasan reklamasi disebut kawasan budidaya.
Lahan gambut, terutama gambut dalam di sekitar suatu hutan
suaka alam mendapat prioritas untuk dijadikan kawasan preservasi.
Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City 81