Page 90 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 90

tetapi  juga  efek rumah kaca lainnya, seperti metana (CH) dan nitro
        oksida (NO).
            Gambut  memiliki  kesuburan  yang  rendah,  oleh adanya lapisan
        tanah  bawah  yang  berupa  pasir  kuarsa.  Pada  bagian  lain, gambut
        terbentuk dari vegetasi hutan yang miskin unsur hara. Lahan gambut
        memegang  peranan  penting  dalam  hidrologi  suatu  daerah  rawa.
        Gambut memiliki daya menahan air yang besar, yaitu 300-800% dari
        bobotnya,  sehingga  daya  lepas  airnya  juga  besar.  Sifat  ini  sangat
        penting  diketahui  agar  dapat  dipertahankan  sebagai  daerah
        konservasi air, terlebih bila pada bagian hilirnya terdapat kota-kota
        pantai seperti Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, dan Samarinda.

        b.  Potensi lahan gambut untuk pertanian
            Pengembangan  pertanian  dipengaruhi  oleh  kesuburan  alami
        gambut  dan  tingkat  manajemen  usahatani  yang  diterapkan.
        Produktivitas  usahatani  lahan gambut pada tingkat petani, dengan
        input  rendah  sampai  sedang,  berbeda  dengan  produktivitas  lahan
        gambut dengan tingkat manajemen tinggi yang biasanya diterapkan
        oleh  swasta  atau  perusahaan  besar.  Pembuatan  saluran  drainase,
        pengelolaan  air,  peningkatan  kesuburan,  dan  produktivitas
        merupakan  masalah  utama  yang  harus  diatasi.  Kualitas  air  sungai
        (besar)  yang  membawa  muatan  sedimen  dari  daerah  belakangnya
        (hinterland) yang beragam, sehingga kualitas kesuburan tanah gambut
        juga  berbeda-beda.  Hal  ini  juga  menjadi  penyebab  mengapa
        keberhasilan  pengembangan  lahan  gambut  di  suatu  wilayah  tidak
        menjadi jaminan bahwa di tempat lain akan berhasil pula.
            Gambut  yang  paling  potensial  untuk  pertanian  adalah gambut
        dangkal (0,5-1 m) sampai sedang (1-2 m), yang terletak pada bagian
        pinggiran  kubah.  Wilayah  ini  umumnya  masih  merupakan gambut
        topogen yang banyak bercampur dengan bahan tanah mineral. Makin
        tebal  (dalam)  gambut,  makin  kurang  potensinya  untuk  pertanian.
        Gambut dalam (lebih dari 3 m) umumnya miskin hara, dan sebaiknya
        tidak  dibuka  atau  dimanfaatkan  untuk  pertanian,  karena
        permasalahan    yang   cukup  berat  dalam  mengelola  dan
        mempertahankan produktivitasnya.




      74  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95