Page 40 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 40

pada guru (Teacher Centered Learning/TCL), guru berperan sebagai
        "satu-satunya pemeran utama di kelas” (sage on the stage), lalu dalam
        SCL bergeser menjadi "pemandu siswa dalam proses pembelajaran”
        (guide on the side) (Overby, 2011). Dalam SCL, guru memandang siswa
        sebagai pencari pengetahuan yang perlu dibimbing dalam perjalanan
        pengembaraan  intelektualnya,  bukan  sebagai  saluran  kosong yang
        siap  diisi  dengan  informasi  sebanyak-banyaknya.  Weimer  juga
        menyatakan dengan tegas bahwa siswa perlu dilibatkan secara aktif
        dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan mengajak mereka
        belajar  “melakukan”  (learning  by  doing).  Misalnya,  siswa  terlibat
        dalam presentasi materi perkuliahan, belajar antar sesamanya ketika
        menanggapi ajakan guru untuk memberi contoh, menerapkan konsep,
        atau membuat ringkasan, dan siswa mempunyai pengalaman belajar
        yang  nyata  ketika  mereka  ambil  bagian  dalam  sesi  pemecahan
        masalah.  Dengan  melibatkan  siswa  secara  aktif  dalam  proses
        pembelajaran,  memberikan  kesempatan  kepada  guru  untuk
        mengklarifikasi  tingkat  pemahaman  siswa  terhadap  materi
        pembelajaran  yang  telah  dibahas,  serta  guru  dapat  membantu
        membimbing  para  siswa  dalam  membuat  keterkaitan  antar materi
        secara  bermakna.  Berikutnya,  dalam  SCL  tanggung  jawab  belajar
        secara  alami  beralih  kepada  siswa,  bukan  semata  tanggung  jawab
        guru. Oleh karenanya, siswa perlu diingatkan dan disadarkan tentang
        tanggung jawabnya ini. Di sisi lain, peran guru bergeser dari instruktur
        menjadi fasiltator pembelajaran. Sebagai fasilitator, tugas guru adalah
        mengelola  proses pembelajaran, mengarahkan siswa dalam belajar,
        dan menunjukkan sumber-sumber belajar yang diperlukan siswa.
            Di  lapangan,  perubahan proses pembelajaran dari yang semula
        berpusat kepada guru menjadi berpusat pada siswa, tidaklah mudah
        dan sederhana. Perlu upaya “pembiasaan” perubahan paradigma ini,
        baik kepada guru, siswa, pengelola sekolah, maupun orang tua siswa.
        Contohnya,  bila  sebelumnya dengan konsep belajar berpusat pada
        guru,  guru  menyiapkan  bahan  pembelajaran,  lalu  masuk  ke  kelas,
        langsung presentasi dan ceramah. Siswa-siswanya hanya duduk manis,
        mendengarkan,  mencatat. Sesekali gurunya bertanya dan siswanya
        menjawab.  Pembelajaran  cenderung  satu  arah  dari  gurunya  saja,
        siswa  pasif  hanya  menerima  saja  materi  yang  diberikan  gurunya.


      24  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45