Page 44 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 44
Dengan bergesernya strategi dan metode pembelajaran abad 21
dari TCL ke SCL, maka sistem dan prosedur penilaian hasil
belajarnyapun berubah. Pada proses pembelajaran yang sangat
berpusat pada guru, di mana metode ceramah, diskusi, dan
demonstrasi menjadi ciri utamanya, maka proses penilaian hasil
belajar yang sering dilakukan adalah dengan tes. Tes ini dapat berupa
pilihan ganda atau uraian. Proses penilaian hasil belajar seperti ini
memang dominan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa
terhadap pengetahuan yang telah dipelajarinya. Namun dengan
bergesernya proses pembelajaran menjadi lebih berpusat pada siswa
dan menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang beraneka
ragam, maka proses penilaian hasil belajarnya pun lebih menggunakan
alternative assessment dibanding standardized assessment.
Alternative assessment adalah pemanfaatan pendekatan non-
tradisional untuk memberi penilaian kinerja atau hasil belajar siswa.
Non-tradisional artinya penilaian hasil belajar tidak dilakukan dengan
pengukuran yang menggunakan kertas dan pensil (paper and pencil
test), tetapi menggunakan authentic assessment, asesmen kinerja,
dan asesmen portofolio. Cara penilaian seperti ini didukung oleh Teori
Fleksibilitas Kognitif (Spiro, 1990) yang mengatakan bahwa belajar
merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan tidak terstruktur;
kemampuan diperoleh secara spontan oleh siswa dengan cara
melakukan restrukturisasi pengetahuan yang telah dimiliki, guna
merespon perubahan atau kenyataan dan tuntutan yang dihadapi;
dan proses belajar tidak pernah berakhir, yaitu merupakan proses
penyesuaian terhadap situasi yang berubah-ubah (learning is context-
dependent).
PENUTUP
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bukan satu-satunya
faktor yang menentukan keberhasilan pembangunan smart city,
karena tanpa peran manusia dan pendidikan, keunggulan dan
kemanfaatan TIK tidak mungkin dapat optimal dalam pembangunan
perkotaan. Warga kota yang cerdas (smart people) perlu dipersiapkan
dengan baik agar dapat berkiprah dalam membangun smart city. Hal
28 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City