Page 41 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 41

Sebaliknya, dengan konsep belajar yang berpusat pada siswa, peran
               guru berubah, yakni harus menyiapkan bahan-bahan pembelajaran,
               tidak  saja  dalam  bentuk materi untuk presentasi, tetapi yang lebih
               penting lagi bahan-bahan untuk curah pendapat, diskusi, tanya jawab,
               bahkan  mungkin  untuk  simulasi,  bermain  peran,  yang  diperlukan
               untuk mengaktifkan siswanya melakukan “inquiry”, “discovery” dan
               “problem solving”dalam proses pembelajaran. Untuk mengubah tugas
               guru yang semula hanya menyiapkan bahan presentasi lalu mengajar
               dengan  ceramah  saja,  kemudian  menjadi  fasilitator  pembelajaran
               dengan  tugas  yang  lebih  banyak  dan  berat,  ternyata tidak mudah
               karena perlu waktu, perlu pelatihan, perlu kebijakan yang mendukung,
               dan perlu ada kemauan dari semua pihak terkait untuk berubah. Itu
               baru satu sisi di pihak guru, belum lagi siswanya juga perlu disiapkan
               dengan metode pembelajaran baru tsb. Demikian pun para pengambil
               kebijakan  di  bidang  pendidikan  dan  para  pengelola  sekolah  perlu
               diberi  tahu  tentang  konsekwensi  dari  perubahan  paradigma
               pembelajaran  ini,  karena  mereka  bertanggung  jawab  mengatur
               pembiayaan dan menyediakan sarana prasarana pembelajaran yang
               sesuai,  personalia  yang  akan  mengelola  masalah  pendidikan  dan
               administrasinya,  serta yang menjadi pelaksana di lapangan tentang
               perubahan paradigma pembelajaran ini.
                   Secara teoritis, pelaksanaan SCL idealnya ditandai dengan hal-hal
               berikut:  guru  dan  siswa  secara  aktif  bersama-sama  membangun
               pengetahuan;  guru  lebih  berperan  sebagai  fasilitator,  yang
               membimbing siswa belajar, bukan sekedar pemberi informasi; belajar
               bukan sekedar penguasaan materi pelajaran, tetapi lebih diarahkan
               kepada  pengembangan  karakter  siswa  agar  menjadi  pebelajar
               sepanjang hayat (life-long learners); proses pembelajaran difasilitasi
               dengan menggunakan multimedia; belajar dan evaluasinya dilakukan
               secara  bertahap  dan  terintegrasi;  belajar  merupakan  proses
               pengembangan  pengetahuan  dan  jawaban  salah  terhadap  suatu
               pertanyaan dianggap sebagai bagian dari belajar; proses belajar lebih
               kolaboratif, kooperatif, dan suportif; proses belajar dapat dilakukan
               dimana  dan  kapanpun;  belajar  diarahkan  pada  pencapaian
               kompetensi  siswa  melalui  proses  pencarian  (inquiry),  penemuan
               (discovery),  dan  pemecahan  masalah  (problem  solving);  belajar

                               Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City    25
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46