Page 43 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 43

belajar menemukan (discovery learning), belajar mandiri (self-directed
               learning), belajar kooperatif (cooperative learning), belajar kolaboratif
               (collaborative  learning),  pembelajaran  kontekstual  (contextual
               instruction),  belajar  berbasis  proyek  (project-based  learning),  dan
               belajar berbasis masalah (problem-based learning) adalah beberapa
               strategi dan metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam SCL.
               Hal ini perlu terus menerus dilatihkan kepada para guru dan siswa,
               agar  secara  bertahap  mereka  terbiasa  dan  terampil  terlibat  dalam
               proses pembelajaran aktif seperti itu. Berikut salah satu contoh dari
               kelebihan pembelajaran berbasis proyek dan berbasis masalah, yang
               menuntut guru dan siswa melakukan proses pembelajaran secara aktif
               sebagaimana disampaikan oleh Linda Darling-Hammond, dalam karya
               terbarunya, Powerful Learning – What Do We Know about Teaching
               for Understanding (2015). Hasil penelitiannya tentang pembelajaran
               berbasis proyek dan berbasis masalah mengilustrasikan manfaat yang
               signifikan  bagi  siswa  yang  bekerja  sama  dalam  kegiatan  belajar
               dibandingkan  dengan  siswa  yang  bekerja  sendiri.  Sebuah  temuan
               penelitian  tambahan  menunjukkan  bahwa  siswa  yang  mengalami
               kesulitan dengan kelas/pembelajaran teks/ceramah, secara signifikan
               mendapat  manfaat  dari  pengalaman  belajar  berbasis  proyek  yang
               lebih selaras dengan gaya belajar dan preferensi mereka (Baron et al.,
               2008). Sementara pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah
               bentuk  pembelajaran  berbasis  proyek,  yang  memungkinkan  guru
               untuk mengembangkan masalah dunia nyata yang kompleks dengan
               menggunakan pendekatan studi kasus dan fokus pada siswa. Kapan
               siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk meneliti dan mengajukan
               solusi untuk masalah, keduanya bersifat kolaboratif dalam lingkungan
               multifaset yang tercipta. Dalam lingkungan ini, siswa bisa menjelajah
               beberapa solusi dan praktik terbaik untuk menangani proyek. Studi
               dan meta-studi terhadap penelitian pembelajaran berbasis masalah
               telah menemukan bahwa untuk pembelajaran faktual, pembelajaran
               berbasis  masalah  memiliki  dampak  yang  sama  dengan  metode
               pembelajaran  tradisional,  namun belajar berbasis masalah melebihi
               metode pembelajaran tradisional ketika keterampilan seperti berpikir
               kritis,  komunikasi,  kolaborasi,  dan  penerapan  pengetahuan  pada
               situasi dunia nyata diukur (Baron et al., 2008).

                               Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City    27
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48