Page 39 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 39
keduanya saling terkait dan saling melengkapi dalam proses
belajarnya. Kedua, pemahaman bahwa dengan memberi siswa
pengalaman sebanyak-banyaknya pada saat belajar kelompok, maka
keterampilan mengarahkan diri sendiri, berkolaborasi, belajar kreatif
dan inovasi; akan tumbuh dengan sendirinya. Dalam praktiknya,
mendapat pengalaman berlainan dengan mempraktekkan langsung.
Pengalaman hanya mengajari siswa keterampilan tertentu saja,
sementara praktik, selain mengalami, juga memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengamati apa saja yang masih kurang dalam
melakukan keterampilan tersebut, lalu merumuskan strategi untuk
memperbaikinya. Disamping itu, pada umumnya ketika melakukan
praktik, guru akan memberikan umpan balik, sementara ketika
memberi siswa pengalaman, guru jarang memberi umpan balik.
Dengan demikian, keterampilan-keterampilan tersebut di atas perlu
diajarkan kepada SDM dengan sungguh-sungguh melalui konsep
smart education dalam smart city. Hal ini sangat penting, agar mereka
menjadi modal intelektual dan modal sosial yang kompeten, yang siap
bekerja dan berpartisipasi secara positif dalam membangun kotanya.
Selanjutnya, pada tataran praktis dan mikro, salah satu perubahan
yang terjadi pada proses pembelajaran abad 21 adalah terjadinya
pergeseran paradigma pendidikan, khususnya pembelajaran, dari
konsep mengajar (instruction) ke konsep belajar (learning). Dalam
konsep mengajar, guru menjadi aktor utama dalam mentransfer ilmu
pengetahuan sebanyak-banyak kepada peserta didik, sementara
dalam konsep belajar, proses pembelajaran diartikan sebagai proses
transformasi melalui penciptaan lingkungan belajar yang
memungkinkan peserta didik melakukan penemuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Proses pembelajaran abad 21 juga
ditandai dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered learning/SCL). SCL adalah sebuah disiplin yang melibatkan
interaksi tim siswa yang mengalami pembelajaran kreatif untuk
digunakan di dunia nyata (Thornburg, 1995); tujuan sistem (sekolah)
harus memenuhi tujuan siswa (Harmon & Hirumi, 1996); dan pelajar
memiliki beberapa kontrol dalam jenis instruksi yang diberikan.
Weimer dalam Wright (2011) menyatakan bahwa terjadi pergeseran
peran guru dan siswa dalam SCL. Pada pembelajaran yang berpusat
Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City 23