Page 56 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
P. 56
relatif lebih murah dibandingkan dengan media lain, tetapi juga
karena kcmampuannya untuk menjangkau daerah lebih luas dan
terpencil. Hal ini yang diungkapkan pula oleh Bansal & Chau-
dary (1999) bahwa:
"Radio has a great potential to support learning at a
distance ... Radio broadcasting has its inherent strength
and .-,phere of influence. It has outreach among the
masses and is a more affordable medium. It can
transcend literacy and geographical barriers and reach
out to remote areas and hilly terrains vvith relatively lml"
cost technology" (hal. 1 ).
Walaupun media radio memiliki bcberapa keunggulan untuk
dimanfaatkan dalam PTJJ, kelemahan media ini perlu pula
dicem1ati. Penelitian eli The United Kingdom Open University
di lnggris tentang pemanfaatan media radio menunjukkan
bahwa walaupun program radio sangat mcmotivasi, temyata
peserta didik mengalami kcsulitan belajar melalui radio. Pada
umumnya peserta didik mengalami kesulitan berkonsentrasi
mendengarkan program yang bcrdurasi 20 menit. Bahkan
berdasarkan hasil penelitian, durasi sebaiknya tidak lebih dari
15 menit atau bahkan 10 men it (Bates, 1986). Hal ini
mcrupakan suatu fakta yang tidak dapat dielakkan mengingat
media radio bersifat transistory, artinya materi ajar yang
disiarkan melalui radio cepat bcrlalu dan mudah dilupakan.
Sebagai dampak karakteristik ini, media radio lcbih tepat
digunakan untuk menyampaikan materi ajar yang bersifat
umum, auditif, konkrit, sehingga lebih mudah diterima. Sclain
itu faktor penggunaan bahasa yang sederhana dan kosa kata
yang sudah dikcnal, pemberian contoh-contoh, baik melalui
dramatisasi maupun kasus-kasus juga sangat berpengaruh pada
keberhasilan penggunaan media radio. Keterbatasan lain dari
media ini adalah sebagai sarana komunikasi satu arah. Untuk
mengatasi keterbatasan ini penggunaan siaran radio harus
disertai dengan fasilitas yang memungkinkan siswa dapat
melakukan interaksi dua arah, misalnya dengan penggunaan
42