Page 61 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 61
Tantangan, peluang dan prospek
Abad ke-20 ditandai dengan ekspansi dan demokratisasi pendidikan,
mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Belajar terbuka
menjadi salah satu perwujudan demokratisasi pendidikan. 'Keterbukaan'
dalam belajar ini meliputi pemberian kesempatan luas kepada individu
umuk melanjutkan pendidikan tanpa pembatasan syarat masuk, waktu,
kendala keuangan, jarak geografis. serta hambatan sosial budaya (Paul,
1993). Memasuki abad ke-21 . pendidikan tinggi akan banyak dipenuhi de-
ngan orang dewasa yang ingin melanjutkan pendidikan, padahal lembaga
konvensional memiliki daya tampung terbatas. Pada sektor pendiqikan me-
nengah. sistem PTJJ diperlukan guna mengatasi persoalan ekspansi dan
pullls sekolah. PTJJ merupakan salah satu produk inovasi pendidikan yang
bermanfaat dan memiliki prospek masa depan yang cerah.
Ragam model PTJJ (single mode, dual mode, maupun konsorsium) akan
tetap berkembang menyesuaikan zaman dan kebutuhan masyarakat (Croft,
19<n). Pada sektor pendidikan tinggi . model single mode diwujudkan da-
lam universitas terbuka. Keterbukaan lembaga ini mesti teruji dalam be-
berapa dimensi. meliputi daya jangkau, fleksibilitas. keleluasaan siswa
dalam memilih isi maupun struktur pelajaran, pilihan dalam sistem pem-
belajaran. dan akreditasi. Lembaga universitas terbuka telah mampu
membantu mengatasi berbagai hambatan siswa dalam belajar. Namun
masih ada tantangan bagi praktisi PTJJ untuk mengubah pola pikir dan
meningkatkan pemahaman tentang teori maupun praktek belajar terbuka.
Teknologi menjadikan universitas terbuka sebagai new temples of le-
arning (Reddy, 1993), semacam 'pesamren gaya baru' yang menerapkan
PTJJ dalam upaya demokratisasi pendidikan tinggi . Beberapa lembaga
single mode telah berkembang menjadi mega-universitas, termasuk UT,
yang menerapkan teknologi pembelajaran jarak jauh. mempromosikan
bela jar terbuka. serta menampung jumlah yang besar melebihi 100.000
54