Page 286 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 286

mandiri dan membaca, merupakan alasan bagi UT untuk mengembangkan
        bahan  ajar  yang  menggunakan  media  lain.  Atas  dasar  tersebut,  media
        noncetak dipilih untuk digunakan sebagai suplemen dan pengayaan bagi
        bahan ajar cetak.  Bentuk bahan ajar noncetak yang dikembangkan cukup
        beragam seperti program audio-visual, baik dalam bentuk yang disiarkan
         (broadcasted)  seperti program radio dan televisi,  maupun dalam bentuk
        yang tidak disiarkan (non broadcasted) seperti program kaset audio-video.
        Seiring  dengan  berkembangnya  teknologi  komunikasi,  UT juga  me-
        ngembangkan  bahan  ajar  yang  lebih  bersifat  interaktif dengan  menggu-
        nakan media  komputer seperti  tutorial  berbantuan komputer (Computer
        Assisted Instruction  atau CAl) dan tutorial melalui internet.
           Bahan ajar noncetak yang dikembangkan dipilih untuk materi mata ku-
        liah tertentu yang  didasarkan pada kesesuaian materi ajar dengan bentuk
        media  yang  digunakan.  Jenis  materi  yang  banyak  unsur  visualnya  akan
        lebih  cocok  untuk  dituangkan  dalam  bentuk  program  video/televisi,
        sedangkan  beberapa  materi  matakuliah  yang  menekankan  aspek  psiko-
        motorik,  misalnya  materi  bahasa  Inggris  untuk  speaking  dan  listening
        memerlukan  kaset  audio  sebagai  bagian  integral  yang  harus  digunakan
        bersama-sama dengan bahan ajar cetaknya. Disamping itu,  pengembangan
        bahan  ajar  noncetak juga didasarkan  pada  kebutuhan  mahasiswa,  yaitu
        mata  kuliah  yang  dianggap  paling  banyak  diambil  oleh  mahasiswa  dan
        dianggap sulit sehingga membutuhkan penjelasan tambahan


        Bahan Ajar Cetak
        1.  Proses Pengembangan Bahan ajar
           Bahan ajar UT dikembangkan berdasarkan kurikulum pendidikan ting-
        gi yang berlaku.  Proses pengembangan bahan ajar di UT melalui bebera-
        pa tahap dan melibatkan unit-unit pendukung tertentu.
           Pada  tahap  awal,  fakultas  sebagai  penangggung jawab  kualitas  dan
                                       293
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291