Page 27 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 27
ses bagi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ti-
dak mungkin diperoleh melalui kesempatan lain, serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengendalikan proses belajarnya
(Dixon, 1987).
5. Merupakan sebuah pola pikir, daripada suatu metode pembelajaran
yang unik (Jack, 1988).
6. Suatu sistem yang tidak hanya berurusan dengan masalah akses, tetapi
juga berurusan dengan masalah pemberian kesempatan yang merata
bagi semua orang untuk berhasil (Holt & Bonnici, 1988).
Konsep inti dari definisi-definisi yang diberikan adalah "siswa memiliki
kebebasan memilih". Siswa bertanggung jawab terhadap proses belajar
mereka, mereka merniliki kebebasan untuk menentukan kecepatan bela-
jar (pace) , tempat bela jar, waktu bela jar, dan proses bela jar mereka.
Peraturan dan tata tertib yang diberlakukan oleh organisasi pendidikan
terbuka terhadap siswa adalah minimal.
Pada akhirnya, menurut Lewis dan Spencer (1986), sistem pendidikan
terbuka yang sangat berfokus kepada siswa bertujuan untuk menghasilkan
individu yang mandiri dan otonom (independent and autonomous indi-
vidual). Untuk mencapai tujuan tersebut, mulai dari awal proses pembe-
lajaran, siswa suclah diberikan kebebasan untuk memilih dan mengelola
proses belajarnya sendiri;. Dalam hal ini, organisasi pendidikan terbuka
berperaa sebagai fasilitator dalam proses belajar siswa dengan menye-
diakan beragam pilihan ~bentuk, jenis, ruang lingkup, isi) bahan ajar,
beragam media pembelajar.an, beragam layanan bantuan bela jar (learners'
support system), dan beragam pilihan penilaian basil bela jar.
Ragam pilihan bahan ajar yang digunakan dalam sistem pendidikan
terbuka adalah sama dengan ragam pilihan bahan ajar dalam sistem
pendidikan jarak jauh. Jika dalam sistem pendidikan jarak jauh, ragam
20