Page 251 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 251

Pendidikan Terbuka untuk Indonesia Emas


                 pencapaian gelar tertentu. Sebagai contoh, seorang mahasiswa
                 dapat  saja  mengambil  konsentrasi  manajemen  bisnis  dan
                 pemprograman,  atau  konsentrasi  pengelolaan  lingkungan
                 hidup  dan  pendidikan.    Dengan  diversifikasi  konsentrasi  ini
                 mahasiswa  akan  memperoleh  perspektif  interdisiplin  dan
                 multidisiplin yang akan membantu dalam berinteraksi dengan
                 perspektif, tatapikir  dan  referensi  (hasil  pengembangan  dan
                 penelitian) dari berbagai disiplin ilmu.


                 Sebagaimana  disebutkan  sebelumnya  pelaksanaan  open
                 curriculum  ini  bervariasi  antar  institusi.  Brown  University
                 tidak menetapkan majors (bidang studi) tetapi menawarkan
                 matakuliah  dalam  80  konsentrasi  atau  fokus  studi  dalam
                 sains  dan  teknologi.    University  College  Mastricht  masih
                 menggunakan kurikulum inti (terdiri dari 4 matakuliah) yang
                 menjadi  syarat,  tetapi  mahasiswa  dapat  memilih  berbagai
                 konsentrasi yang ditawarkan. Dengan demikian tujuan untuk
                 memberi  kesempatan  kepada  mahasiswa    mengembangkan
                 ‘academic preference and talents” atau minat akademik dan
                 keahlian  yang  merupakan  pilihan  mahasiswa  sendiri  dapat
                 terwujud.


                 Karena  karakteristiknya  yang  sangat  terbuka,  kurikulum
                 terbuka dapat saja membuat gamang mahasiswa yang terbiasa
                 dengan sistem tradidional, di mana mereka tinggal memilih
                 program  studi  yang  telah  ditentukan  struktur  kurikulum
                 dan  matakuliahnya.    Dalam  kurikulum  terbuka,  mahasiswa
                 berada  dalam  kondisi  berbeda  karena  harus  merancang
                 sendiri  “struktur”  matakuliah  yang  ingin  diambil.  Ketika
                 merancang  kurikulum  mahasiswa  perlu  melakukan  refleksi
                 terhadap  diri  sendiri,  menyadari  makna  suatu  matakuliah
                 bagi perkembangan diri dan minat, serta berkemauan untuk
                 mendalami  pengetahuan (Gaunt, 2008). Proses belajar lebih
                 diarahkan pada design thinking, berupa proses yang mencakup





                                          248
   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256