Page 249 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 249
Pendidikan Terbuka untuk Indonesia Emas
LANDASAN TEORETIS KURIKULUM TERBUKA
Pada dasarnya kurikulum terbuka merupakan sistem
pengaturan kurikulum yang memberikan fleksibilitas kepada
mahasiswa untuk memilih dan menentukan sendiri matakuliah
yang diambil dalam proses perkuliahan, tanpa dibatasi adanya
matakuliah yang dipersyaratkan. Pendekatan kurikulum
ini berakar pada filsafat pendidikan progresif (Dewey’s
progressive education) yang memandang pendidikan sebagai
pengalaman yang melibatkan perkembangan pribadi dan
sosial, dan berfokus pada kebutuhan individual siswa (Naglaa,
2018). Hal tersebut dilakukan dengan cara menyediakan
pilihan matakuliah bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi
dan menemukan apa sesuai dengan kebutuhan dan minat
mahasiswa. Di samping itu kurikulum terbuka dapat pula
dirunut dari perspektif liberal education (pendidikan liberal)
yang menekankan pentingnya sistem pendidikan berorientasi
pada sikap dan hubungan antar manusia dan pengembangan
integritas pribadi dan sosial (Rowe, 2017). Pendidikan liberal
juga menekankan pentingnya mengembangkan wawasan
multidisiplin yang mendorong penguasaan model dan
paradigma berpikir dari berbagai disiplin ilmu, dengan
demikian mahasiswa mempunyai kemampuan untuk
menghubungkan dan mengintegrasikan berbagai bidang
pengetahuan dan menggunakannya untuk memecahkan
permasalahan masa kini dan pada skenario dunia nyata
kelak. Pendidikan liberal bertujuan menyediakan pengalaman
akademis untuk mengembangkan keingintahuan intelektual
melalui proses berpikir kritis dan refleksi diri, membangun
ketrampilan kepemimpinan dan kerjasama dalam kelompok,
komitmen dan profesionalisme, serta kepekaan terhadap
lingkungan kultur sosial dalam masyarakat. Dapat disimpulkan
bahwa pendidikan liberal merupakan sistem pendidikan untuk
menumbuhkan jiwa merdeka, yang diberdayakan melalui
pengetahuan yang luas, kemampuan yang dapat diaplikasikan
246