Page 250 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 250

6. Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan Terbuka


               dalam  berbagai  konteks,  penghayatan  yang  kuat  terhadap
               sistem nilai kemanusiaan, etika dan keterlibatan sosial.


               Kurikulum  terbuka  mempunyai  landasan  filosofi  dan
               keyakinan terhadap kekuatan kemandirian mahasiswa untuk
               menentukan  pilihan  dalam  proses  pendidikan,  meskipun
               pada prakteknya tetap memerlukan bimbingan dosen (Teagle
               Foundation, 2006). Mahasiswa mempunyai kebebasan untuk
               menentukan  arah  dan  tujuan  pendidikan  yang  diambil,
               tetapi  juga  mempunyai  tuntutan  tanggungjawab  yang
               besar. Keterlibatan dosen untuk memberikan dukungan dan
               dorongan kepada mahasiswa, inspirasi dan pencerahan ketika
               mahasiswa mengalami keraguan dan kesulitan dalam memilih
               dan  melaksanakan  pilihannya  merupakan  faktor  strategis
               dalam  kurikulum  terbuka.  Diperlukan  ada  keseimbangan
               antara kebebasan dan tanggungjawab, dan antara kemandirian
               mahasiswa dengan kolaborasi dosen dalam proses pendidikan.


               PENGERTIAN KURIKULUM TERBUKA
               Kurikulum terbuka mempunyai ciri pemberian peranan kepada
               mahasiswa untuk merencanakan dan merancang sendiri cetak
               biru akademiknya, dan bertanggungjawab untuk menentukan
               isi dan konsentrasi studi bidang ilmu yang diambil. Pendekatan
               ini  didasari  pemikiran  tentang  pentingnya  mahasiswa
               terkoneksi  dan  terbiasa  dalam  suatu  kultur  pendidikan
               yang  mengutamakan  kemandirian  dalam  pengembangan
               dan  penguasaan  kemampuan  dan  ketrampilan  daripada
               penguasaan  pengetahuan  semata.  Pelaksanaannya  dapat
               bervariasi  dalam  suatu  kontinum.  Kemungkinan  mahasiswa
               masih harus mengambil matakuliah prasyarat atau matakuliah
               inti,  tetapi  jumlahnya  tidak  banyak  dibandingkan  yang
               dapat  dipilih  sendiri.  Mahasiswa  boleh  menentukan  sendiri
               matakuliah  konsentrasi  tertentu  yang  disediakan  perguruan
               tinggi,  dan  semua  diperhitungkan  atau  berkontribusi  pada





                                          247
   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255