Page 20 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 20
Pendidikan Terbuka untuk Indonesia Emas
complex problem solving, social skill, process skill, system
skill dan cognitive ability.
Pendidikan menjadi salah satu driver factor peningkatan
SDM. Tantangan dunia pendidikan adalah menciptakan
lingkungan kondusif bagi peserta didik, akademisi
dan praktisi untuk mendobrak halangan, berinovasi,
menciptakan, dan berkolaborasi. Menghadapi new culture,
tidak terlepas dari urgensi pengembangan modal insani
ditinjau dari 3 aspek yaitu kualitas, kuantitas dan distribusi
SDM berkualitas. SDM yang kompetitif dalam era disrupsi
(4.0 menuju 5.0) yang output-nya mampu menguasai
literasi baru yaitu: (1) literasi data, yaitu kemampuan
membaca dan menganalisis serta memanfaatkan informasi
big data dalam dunia digital; (2) literasi teknologi, yaitu
memahami cara kerja mesin dan aplikasi teknologi (coding,
artificial intellegence dan engineering principles; dan (3)
literasi manusia, humanities, komunikasi dan desain.
D. Keterbatasan Kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia
Industri
Rendahnya APK PT di Indonesia, antara lain dipicu oleh
rendahnya kolaborasi antara PT dengan DUDI, sehingga
peserta didik belum dapat mengembangkan kompetensi
karena keterbatasan praktik nyata. Selain itu hasil
riset PT belum dapat dimanfaatkan untuk mendorong
industri kreatif melalui inovasi. Ada 2 faktor penyebab
yaitu: (a) pihak industri belum yakin bahwa PT mampu
menghasilkan produk atau desain berbasis sains dan
teknologi yang dapat diaplikasikan di dunia industri, dan
(b) desain PT belum link and match dengan kebutuhan
industri. Yang perlu dikaji lebih dalam adalah bagaimana
dapat menutup gap minimnya kolaborasi antara PT dan
dunia industri sehingga dapat dihasilkan output yang
10